Happy Reading
.
.
.
.Alvarez Menatap photo yang ada di layar handphone-nya. Kematian Rania belum bisa ia lupakan, kekasih yang paling Alvarez cintai tewas didepan matanya.
3 tahun yang Lalu (on flashback)
"Alfa liat deh.. kucingnya lucu yaa?" Rania melihat kucing Gemuk dengan bulu tebal berwarna putih di pinggir jalan, kemudian Rania memangkunya lalu mengusap kucing tersebut dengan lembut.
"Iya kayak kamu"
Rania tersipu malu mendengar ucapan Alvarez "Ihh apaan sih gombal.."
"Beneran tau" Rania tersenyum dengan pipi yang merona. sedangkan Alvarez tertawa Melihat wajah merona Rania.
Alvarez melihat di sekelilingnya, Terlihat penjual ice cream. "Kamu mau ice cream ga?" Tawar Alvarez.
"Mauuu.. yang rasa coklat yaa"
"Kamu tunggu disini, Aku mau beli ice cream dulu". ujar Alvarez dengan mengelus rambut Rania.
Alvarez menyeberangi jalan untuk membeli ice cream,sedangkan Rania masih sibuk dengan kucingnya. Kucing yang di pangku oleh Rania loncat dari pangkuan Rania. Membuat Rania panik karena kucing tersebut menyeberangi jalan.
Rania melihat Ada Truk kencang yang akan menabrak kucing tersebut. Membuat Rania Refleks berlari untuk menolong kucing tersebut.
"Push.. Awasss!!..". Setelah menangkap kucing tersebut, Truk tersebut Malah menabrak Rania dengan Kucingnya.
Alvarez Membalikkan tubuhnya ketika mendengar benturan keras. Alvarez melihat Rania yang sudah tergeletak berlumuran darah tengah tidak sadarkan diri di tengah jalan.
Alvarez syok sehingga menjatuhkan ice cream di tangannya. Kemudian berlari menghampiri Rania yang mulai di kerumuni oleh orang-orang sekitar.
Alvarez langsung menghubungi ambulans, kemudian Alvarez memangku kepala Rania, Mengelus lembut pipi Rania yang berlumuran darah. Mata Rania terbuka Membuat Alvarez tersenyum.
"Al_fa Ak_u ga ku_at lag_i. Ran_ia mau min_ta pes_an samma Alfa... Jang_an Sed_ih kal_o Rani_a nyu_sul aya_h. UHUKK UHUKK" Alvarez Panik ketika Rania Batuk-batuk.
"Rania kamu bertahan ya.. Ambulans bentar lagi dateng kok"
Rania menggelengkan kepalanya kemudian tersenyum "Semo_ga aka_n ada peng_ganti Ran_nia di ha_ti Alf_a". Alvarez menggelengkan kepalanya, air matanya terus menetes.
"Ran_ia saya_ng Alf_a..Uhukk... Uhukk..Uhukk.." Alvarez semakin panik karena mulut Rania mengeluarkan darah, kemudian Rania menutup matanya kembali.
"Rania..sayang bangunnn" Alvarez mengecek denyut nadi Rania. Alvarez sama sekali tidak merasakan denyut nadi Rania, dan tandanya Rania sudah tidak ada lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVALUNA (on going )
Roman pour AdolescentsTerikat dengan masa lalu yang membuat Alvarez dan Aluna di jodohkan oleh kedua orang tua mereka. Perbedaan Sifat yang bertolak belakang Membuat mereka sering bertengkar. Alvarez Adalah sosok yang Dingin, Bicara seperlunya saja, dan Tidak suka hal...