2. Gabriella, Sabar ya!

100 7 0
                                    

Gabby dan seorang temannya sedang duduk bersebelahan dikantin SGP Entertaiment. Ini bagian rutinitas mereka sejak diterima bekerja di perusahaan ini, dua tahun lalu.

"Kenapa Gab? Deka bikin masalah lagi?" Tanya Jasmine, yang sedari tadi memang memperhatikan raut wajah sahabatnya.

"Keliatan banget ya?"

"100% iya"

Gabby menghela nafasnya, seperti banyak sekali yang tertahan didadanya.

"Kali ini bikin masalah apa lagi tuh cowok?"

Sambil mengunyah salad yang masuk ke mulutnya, Jasmine sangat hafal bagaimana sosok Deka yang tak lain pacar Gabby adalah topik paling menyebalkan.

"Kemaren gue liat dia jalan sama Tere" Gabby mengatakannya dengan lirih, khawatir akan memunculkan respon Jasmine yang heboh seperti sebelum-sebelumnya.

"Oh!!"

Respon Jasmine membuat Gabby heran. Pasalnya ia akan mengutuk Deka seperti yang telah lalu.

"Tumben gak heboh? Gak lagi sakit kan lo?"

Gabby menyentuh pipi Jasmine guna mengecek apakah sahabatnya sedang demam.

"Akhirnya lo tau juga kelakuan pacar lo, gue udah 3 bulan lalu ketemu mereka nonton berdua. Mana mesra banget, duduknya pas didepan gue, parahnya mereka ikutan kissing pas ada adegan itu difilm"

"BANG-----YEDAM!!"

Telat, Gabby! Teriakannya menarik atensi seisi kantin. Jasmine langsung menundukkan kepalanya, agar tak menjadi pusat perhatian.

"Duh si Babi, ini kan tempat umum" bisik Jasmine meremat tangan Gabby.

֍֍֍

"Gabby, Pak Andrea nyuruh lo ke ruanggannya tuh"

Gabby dan Jasmine yang akan masuk ke ruangannya, harus terhenti dan saling bertukar pandang.

"Jasss..." Suara Gabby bergetar, menatap Jasmine sedih.

"Enggaklah Gab, gak mungkin masalah dikantin barusan" Jasmine dengan santai memasuki ruangannya, meninggalkan Gabby yang sedang resah.

Gabby akhirnya memasuki ruangan Kepala Devisi Program, yang tak lain adalah atasannya.

Tok tok tok!!

"Permisi Pak Andrea..."

Pak Andrea hanya mengangguk setelah membalas tatapan Gabby, memberikan isyarat untuk segera duduk dihadapannya.

"Ada apa ya, Pak?" Gabby dengan sangat hati-hati bertanya.

"Baiklah Gabriella, tanpa basa-basi lagi..." Pak Andrea menghela nafas, hati Gabby bahkan siap untuk mendapatkan serangan apapun. "Kamu yang akan menggantikan Cantika untuk mewawancarai JOMY Band"

"HAAAAAHHH?" Gabby tersentak, tubuhnya reflek terangkat dari kursi yang ia duduki.

"Aduh kamu bikin kaget!!" Pak Andrea tak berbohong, teriakan Gabby memang membuatnya hampir jantungan.

"Pak tolong pikirkan kembali, saya belum ada pengalaman mewawancarai artis"

"Untuk itu jadikan ini pengalaman pertama kamu, Gabriellaaaa" Pak Andrea memijat keningnya, entah apa yang membuatnya seperti orang dengan sakit kepala.

"Pak, saya carikan orang lain aja ya? Saya ada kenalan MC professional, gimana pak?"

"Gabriella, kamu ini lulusan ilmu komunikasi. Masa hal sepele gini aja kamu gak bisa? Hanya bertanya tanpa wajah kamu tersorot kamera, apa susahnya?" Kali ini suara Pak Andrea meninggi, membuat Gabby tak bisa membantahnya lagi.

"Ba-baik Pak"

Final!! Resiko mempunyai jabatan rendah, harus mengikuti semua perintah atasan.

֍֍֍

"Gimana? Pak Andrea ngomong apa?" Tanya Jasmine saat Gabby telah mendaratkan tubuhnya pada kursi kerjanya.

"Kata gue Pak Andrea gila sih"

"Heh, itu atasan lo kenapa malah lo katain gila?" Jasmine mengedarkan pandangan keseluruh ruangan ini, berharap tak ada yang mendengar ucapan sahabatnya ini.

"Masak gue disuru gantiin Cantika buat wawancarain artis?"

"Bagus dong, kali aja setelah ini lo dipromosiin jadi host tetap"

"Wawancara JOMY Band"

"WHAAATTT THE FLYYYYY??!!!" sukses sekali Jasmine membuayarkan fokus para rekan kerja sedevisinya.

"Jasmine, lo diem atau kita lakban kayak si Reihan?" ucap salah satu korban yang terusik akibat suara cempreng Jasmine.

"Maaf, maaf Mas! Ampun.... Hehehe" Jasmin hanya bertingkah bodoh. Jasmin masih ingat bagaimana tersiksanya Reihan anak magang yang selalu heboh mencari perhatian satu devisi, pokoknya itu hal mengerikan yang pernah Jasmine lihat di dunia nyata.

Oke, balik lagi.

"Gila sih, kalau itu bener-bener gila. Lo tolak, kan?" Gabby menggelengkan kepala. "Ah iya lupa, Pak Andrea atasan kita. Menolak perintah beliau adalah ancaman untuk karir kita"

"Gue harus gimana?" Gabby mulai memijat tengkuknya yang tiba-tiba saja terasa pegal.

"Wawancaranya kapan?"

"Besok"

"Gue ada ide!!"

Gabby mendelik menatap Jasmine.

"Jas, gue gak butuh ide lo untuk hal ini. Ide lo gak pernah ada yang beres, udah paling bener lo jadi teman curhat sama nongkrong aja"

Jasmine menagkup wajah Gabby, menatap wajah Gabby dengan serius.

"Kali ini percaya gue, oke? Ingat, kita dua orang yang selalu dibilang kembar tandanya kita sodara"

Gabby menggelengkan kepala, menolak apapun yang akan dikatakan Jasmine.

"Malam ini, lo teriak sepuasnya ditempat karaoke, biar besok suara lo habis dan gak jadi wawancara"

Gabby menelaah kata-kata Jasmine. Berfikir baru kali ini sahabatnya sangat bijak memberikan solusi.

"Terus, yang gantiin gue?"

Jasmine melepas tangannya dari wajah Gabby, mimiknya mulai serius seolah mengatur strategi lain.

Belum selesai dengan pikiran Jasmine yang sedang melanglang buana, suara seseorang yang menguping sejak tadi memecah keheningan keduanya.

"Gabriella, kalau sampai besok suara kamu habis. Kontrak kamu juga akan habis"

Yup!! Pak Andrea di ambang pintu.

֍֍֍
26/10/2021

Other Cast:

Kim Doyoung as Dekatara Young

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Doyoung as Dekatara Young

Pacaran sama Gabby belum genap setahun, tapi berani selingkuh berkali-kali. Sama-sama sibuk, membuat mereka jarang bertemu dan Deka punya banyak kesempatan bertemu selingkuhannya. Deka sang sutradara muda ini, selain tampan dan banyak prestasi. Kegigihannya membangun sebuah rumah produksi bersama temannya, membuat ia berfikir jika dia bisa melakukan apapun selama itu menguntungkan.

14.02 | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang