4

4.9K 1K 79
                                    

Trrrrrttt~

"Yeoboseyo.. disini TK Gangseo"

"Oh.. Guru Kim? Baik akan saya beritahukan".

.

"SMA HanGuk? Kenapa mereka mencariku?", Lisa yang masih menulis absensi murid di meja nya menoleh bingung.

"Mereka bilang keponakan anda terlibat perkelahian".

Lisa terdiam sejenak, sampai akhirnya paham siapa yang dimaksud.
"Guru Yoo, saya akan kesana. Mungkin akan memakan waktu, urusan di kelas saya mohon bantuannya".

"Baik..".

Lisa bergegas keluar sekolah, wanita itu sedikit panik karena pasti Mark terlibat masalah berat sampai memanggilnya, bukan memanggil kakaknya.

.

"Kau pikir jagoan di sekolah ini? Memukul putra ku hingga memar parah!! Aku tidak mau tahu!! Hukum anak ini atau perlu, keluarkan dia!!".

Mark meremat tangannya menahan emosi. Dia memang salah karena memukul teman sekelasnya sampai giginya tanggal 4, tapi dia hanya membela diri. Salahnya juga kenapa memancing emosi Mark.

"Kita harus menunggu wali dari Mark Suh, Tuan Lee...", Guru Lee teuk mencoba menenangkan orang tadi.

Pria itu langsung menunjuk marah pada Mark,"huh!! Aku mau lihat orang tua macam apa yang mendidikmu seperti ini!!!".

"Saya juga ingin lihat bocah macam apa yang membuat adik saya bisa memukul seseorang".

Pintu tidak ditutup sepenuhnya, sehingga Lisa langsung masuk dan menyerobot ucapan Tuan Lee.

"Noona...", tak ditampik Mark langsung merasa lega saat Lisa datang.

Lisa melihat Mark sekilas lalu mengalihkan perhatiannya pada Tuan Lee dan Guru Lee teuk, serta seorang bocah yang sudah diperban di bagian mukanya. Terlihat parah sekali.

"Bocah ini.. untuk apa disini?", tunjuk Lisa pada bocah itu,"cepat rujuk kerumah sakit agar bisa ditangani".

"Jangan omong kosong nyonya Suh! Adik anda ini memukuli anak saya.. dan harus bertanggungjawab!".

Lisa menatap Tuan Lee,"saya bertanggung jawab. Karena itu cepat rujuk dia ke rumah sakit".

"BOCAH INI YANG HARUS TANGGUNG JAWAB!!", Tuan Lee langsung naik darah saat mendengar ucapan Lisa yang terasa meremehkan.

"Tuan Lee...! Turunkan emosi anda", Lee teuk mencoba menengahi.

"Mark Suh… benar kau memukul nya?", Lisa menatap lurus pada Mark yang menunduk.

"……iya, tapi aku-",

"Angkat kepalamu dan jawab dengan lantang".

Mark langsung menegakkan kepala nya,"Aku memang memukulnya!! Tapi dia yang memulainya..!!".

"Mendekat..".

Mark patuh mendekat pada Lisa.

"Tuan Lee.. anda lihat memar ini?", Lisa menunjuk ujung bibir Mark yang sobek dan tulang pipinya yang memar.

"Anakku lebih parah!!".

"Pukulan Mark lebih keras dari anak anda apakah salahnya juga?", Lisa memancing.

"Tutup mulutmu!!!".

"Jelaskan apa yang dia lakukan sampai kau emosi, Mark?", Lisa masih menatap Tuan Lee.

"Dia... dia menghina ibuku...", pemuda itu menunduk mengepalkan tangannya ,"Dia juga bilang bahwa aku adalah anak haram hasil perselingkuhan".

Tuan Lee mendengar nya tak percaya,"apa?!! Mana mungkin!".

Love ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang