S I X

6.7K 673 20
                                    

Happy reading

Grana menatap binar bangunan di depannya dengan tatapan yang tak bisa di artikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Grana menatap binar bangunan di depannya dengan tatapan yang tak bisa di artikan

Albert yang melihat binar di mata Grana tersenyum berpikir bahwa ia tak salah menuruti keinginan putrinya untuk masuk ke dalam sekolah dasar tersebut

"Kayak nya princess ayah seneng nih?" Goda Albert yang melihat putrinya tak kunjung mengalihkan pandangan nya dari sekolah dasar tersebut

Mendengar itu Grana menoleh dan tersenyum senang " Thanks ayah yang terbaik!" Ucap Grana senang

Mendengar itu sontak bapak bucin tersebut ikut tersenyum senang

"Ayo ayah antar ke kelas kamu" Ucap Albert seraya memegang tangan grana

Mendengar Albert akan mengantarnya sontak Grana menggeleng seraya melepaskan tautan tangan nya dan ayahnya

"Gak ayah, Grana kan bukan anak kecil lagi" ucap Grana dengan bibir di manyunkan menambah kesan imut di dalam dirinya

"Tapi sayang?" Ucap Albert kawatir bagaimana kalau Grana di bully di sana bagimana jika para temannya menjauhi Grana nya, bagaimana jika para bocah lelaki berbau kencur mendekati putri nya yang cantik ini, bagaimana jika kepolosan grana-nya di manfaatkan?

Negatif sekali ya pikiran bapak bucin ini:)

"No! Kalo ga nanti Grana marah!" Tolak Grana seraya menoleh ke tempat lain tak ingin menatap ayah nya

Melihat itu Albert semakin khawatir, dan tersenyum pasrah
"Baiklah" ucap Albert pasrah yang mana membuat Grana tersenyum lebar seraya memeluk tubuh ayah nya

"Thanks ayah!" Balas grana senang melihat grana yang senang Albert pun ikut tersenyum senang

"Kalau gitu ayah pergi dulu" ucap Albert seraya mengelus kepala Grana

Tak lupa sebelum pergi Albert memberikan wejenang yang patut Grana turuti, yang membuat Grana tersenyum pasrah

Setelah ayah nya pergi, tatapan Grana yang awalnya polos dan penuh binar keceriaan kini menjadi datar, ia menutup mulutnya seraya tersenyum miring

Kembali menatap sekolah dasar tersebut dengan tatapan dingin nya seraya berbisik pelan pada dirinya sendiri "bukan kah kacung kacung tersebut berada disini?" Bisik Grana seraya menyeringai

"Baiklah semua berawal dari sini kan? Kalau begitu mari kita lihat apakah para kacung itu kini membenci ku seperti dulu atau menatap ku dengan tatapan memuja?" Tanya Grana dalam hati seraya menyeringai

Lalu melangkahkan kaki nya masuk ke dalam bangunan SD tersebut

Satu hal yang perlu kalian tau,
Jika kalian berpikir Grana senang bersekolah maka jawabannya salah, jawaban yang tepat adalah karna Grana ingin membuat para kacung wanita tersebut menjadi kacung miliknya.

Jadi mari kita lihat apakah para kacung Dila akan membenci Grana seperti masa lalu atau kini malah memuja Grana?

Ini menyenangkan batin Grana menyeringai

🦋🦋🦋🦋🦋

TBC

Jangan lupa vote dan komen, aku up lagi kalau udah 30 yang vote, sama komen nya 30 soalnya aku lagi banyak kerjaan jadi ga nyempetin buat bikin cerita ini

Spam next nya sayang!

Vote
  👇

Female Villain Turns Time [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang