bab 3

12 11 13
                                    

Holla lagi semua,, jangan bosen bosen ya baca cerita ini.

Udah siap baca semua?

Sebelum baca kasih dulu aku emot api🔥 di kolom komen biar makin semangat nulis part selanjutnya.
Makasih.

warning!!!

Banyak kata typo bertebaran
Budayakan vote sebelum baca🌟✨
&
Happy reading all ❤️...

•|•|•|•|•|•|•

Jingga kini tengah berada di atas roftof sekolah bersama dengan arga di depannya, keduanya kini tengah duduk di sebuah bangku yang sering arga dan dua sahabatnya gunakan untuk nongkrong di jam istirahat seperti sekarang.

Saat ini kedua remaja berbeda jender itu tengah di liliti situasi canggung padahal sendari tadi belum ada yang membuka suara.

Kedua teman arga yang biasanya selalu berisik dan selalu mengeluarkan candaan receh sudah arga usir barusan.

Bisa arga tebak jika keduanya rega albarak atau bisa di panggil rega dan juga rian pratama atau biasa di panggil rian, masih berada di balik pintu roftof dan berusaha menguping pembicaraan arga bersama jingga.

Mengapa demikian?, Itu karna arga masih bisa mendengar suara kedua orang itu yang sedang bertengkar dari balik pintu dengan sangat jelas.

"Kenapa kamu nyuruh mereka pergi?" Tanya jingga memecah keheningan di antara keduanya.

Arga menatap lamat ke arah jingga, "gak papa, mereka ganggu soal nya." Ujar arga

Jingga mengangguk, dalam hati ia terus bertanya tanya mengapa situasi sekarang menjadi sangat canggung begini?.

"Ee,.. k_kamu mau ngomong apa?" Tanya jingga. argh..,, kenapa suaranya tiba tiba terdengar jadi gugup begitu?.

"Jingga" arga memegang tangan jingga yang sendari tadi gadis itu letakan di pangkuannya.

Jingga menelan ludah kasar, ia menatap netra hitam arga lekat, jantungnya tiba tiba berdebar tak karuan.

"I_iya?, Kenapa?" Tanya jingga berusaha idak gugup.

"G_gue, gue mau" jingga mengangkat kedua alisnya penasaran. sementara arga?, Lelaki itu malah menggulum bibinya, gugup.

Ia tak tau harus mengeluarkan kata kata seperti apa agar gadis di depannya ini mau menjadi pacarnya.

"Arga mau apa?" Tanya jingga lagi.

"Gue mau..."

"lo mau jadi pacar gue gak?, Gue janji gua bakal berusaha bikin lo bahagia lebih dari siapapun." Ujar arga gamang lalu menundukkan kepalanya tak berani menatap iris mata jingga yang sendari tadi menatapnya.

Beberapa saat keheningan terjadi, jingga sama sekali tak mengatakan apapun.

Arga masih menunduk. firasatnya memburuk, gadis ini pasti akan menolaknya. Arga menghela nafas berat.

"S_sory_ g_gue_"

"Arga" suara jingga menghentikan perkataan arga.

Senja Jingga (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang