bab 4

11 11 17
                                    

Annyeong bestie....

Ada yang miss me?, Hohoho

Seperti biasa, sebelum baca author mau minta emot api 🔥dulu... Biar makin semangat nulis lagi😁
Makasih 💋❤️

Warning!!!

Banyak typo bertebaran 🍃
Jangan lupa tekan 🌟 (vote)
&
Happy reading all ❤️...

•|•|•|•|•|•

Untuk seorang psycho, Malam malam seperti ini memang enaknya di pakai untuk mencari teman bermain untuk melepaskan hasrat.

Sama seperti apa yang senja lalukan, lelaki tampan berbadan kekar itu kini tenag menyusuri sebuah jalanan sepi. Lebih tepatnya jalan gang yang tak terlalu sempit dan hanya bisa di lewati satu buah mobil.

Senja, saat ini lelaki itu tengah mengenakan baju kebanggaannya yaitu baju serba hitam, mulai dari topi sampai celana bahkan sepatu nya juga,

satu satunya yang tampak lebih berwarna ialah wajah senja yang kak semua nya tertutup masker, dan pergelangan tangan senja yang tak tertutup sarung tangan.

Netra tajamnya tak sengaja melihat seorang gadis berambut panjang yang sedang berjalan sendirian sambil menggendong tas dan sebuah kresek putih yang senja tebak jika itu adalah kresek dari Alfamart, terlihat dari logonya.

Senja terus memperhatikan gadis itu yang sendiri tadi matanya terus melihat ke kanan dan kekiri tanpa melihat jalanan yang ia lewati.

Senja sempat berpikir jika gadis itu tersesat namun ia tak memikirkannya lebih jauh lagi,

Brak!

Senja melihat jika gadis itu di tabrak oleh seorang bocah yang berlari kencang ke arahnya sampai membuat dirinya jatuh dan mengakibatkan barang belanjaannya keluar dari kresek karna terbanting.

Tanpa di duga, anak kecil itu malah memungut dan membawa kabur sebagian belanjaan yang terjatuh.

Senja mendengar jika gadis itu berteriak pada anak itu, bahkan sampai mengejarnya.

Senja mengikuti langkah cepat gadis itu dengan santai hingga membuatnya kehilangan jejak. Namun ternyata nasib baik masih memihak padanya, ia tiba tiba mendengar sura tangisan yang lumbayan kencang tak jauh dari posisinya.

Dengan cepat senja segera mendatangi asal suara itu. Dilihatnya gadis itu tengah berbicara atau lebih tepatnya mungkin tengah menenangkan anak itu, namun dengan wajah yang terlihat sendu.

Tak lama dari itu, senja melihat ada seutas senyuman lembut yang terbit di wajah gadis itu. Senja tak bodoh, dia tau itu adalah senyuman tulus yang menggambarkan keharuan serta cinta.

Tak lama setelah itu ia melihat gadis serta anak itu berpelukan kemudian pergi bersama dengan tangan yang saling bertaut.

Entah apa yang di katakan gadis itu, namum senja bisa melihat ada raut gembira di wajah anak lelaki itu.

Senja terus mengikuti langkah kaki gadis itu, hingga membawanya ke sebuah rumah kos bercat putih.

Senja melihat gadis itu masuk ke dalam rumah itu bersama dengan anak tadi. Senja terus memlihat gadis itu dari jauh, hingga ia melihat jika gadis itu masuk ke dalam sebuah kamar yang terletak di lantai dua pintu ke tiga dari kanan.

Senja Jingga (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang