bab 10

14 6 59
                                    

Hay lagi semua...

Sebelum baca jangan lupa vote 🌟✨
Dan komen ya😘
&
Happy reading all ❤️✨....


Tolong tandai typo✨

•|•|•||•|•|•

Seonggok laki laki tampan yang kini masih tertidur dengan tidak nyaman di atas kasur masih saja mengigau sambil sesekali menggerakan kepalanya ke kiri dan ke kanan.

Di pelipis laki laki yang tak lain adalah senja itu mengeluarkan bulir bulir keringat dingin yang bahkan membuat sebagian rambut lelaki itu menjadi sedikit lembab.

Mata lelaki tampan itu terpejam begitu erat bahkan sampai keningnya berkerut, lelaki itu terus meracau tak jelas dengan tangan yang mencengkram erat selimut yang masih menutupi sebagian tubuh kekarnya.

"Bun...en.da." senja kembali mengigau dengan menyebutkan kata yang sama di setiap menit nya. Cengkraman tangan laki laki itu pada selimut semakin menguat, matanya yang terpejam kian merapat dengan nafasnya semakin tak beraturan, dadanya naik turun setiap kali ia bernafas.

"BUNDA!" senja berteriak kencang berbarengan dengan itu ia bangun dari tidurnya dengan nafas yang terenggah-enggah.

"Erg.." senja menggeram kala ia merasakan kepalanya tiba tiba seperti terhantam batu besar. Senja menekan pelipis kepalanya dengan sebelah tangan kanan lalu tangan kirinya ia gerakan untuk menyibak selimut yang masih menutupi sebagian tubuhnya.

Senja bangun dari tempat tidur lalu berjalan pelan menuju kamar mandi dengan tangan yang masih senantiasa menekan pelipis kepalanya.

Saat sampai di kamar mandi, senja melihat pantulan dirinya di depan cermin yang ada di dalam sana.

Kondisi senja saat ini hanya memakai celana tanpa mengenakan atasan sehelaipun membuat dada dan perut sixpack nya terlihat jelas.

Senja menatap bayangan dirinya sendiri di sana, rambut hitam legam yang kini masih sedikit berantakan, hidung mancur dan juga rahang tegasnya membuat penampilan senja kini terlihat sangat tampan dan gagah dengan otot otot di tangan dan tubuhnya.

Senja memang memiliki tubuh dan otak yang sempurna namun sayangnya jiwa dan hati lelaki itu tak seindah parasnya.

Senja, sejak kecil dia adalah anak lelaki yang sangat ceria dan cerewet bahkan. Namun setelah ia kehilangan wanita yang dia sangat cintai di masa  kanak-kanak, senyuman dan keceriaan senja seakan hilang di telan bumi.

Wanita itu adalah ibunya, ibu yang sangat ia dan ayahnya sayangi, namun sayangnya Tuhan ternyata lebih menyayangi ibunya hingga ia memanggilnya dengan begitu cepat.

Semenjak kejadian di mana ibunya tiada, tak hanya rasa sedih yang menghantui senja namun juga dengan seonggok mimpi buruk yang selalu menyapanya di setiap malam.

Seperti malam tadi senja kembali di datangi oleh mimpi yang berisikan kejadian kelam yang merenggut nyawa ibunya. Padahal sebenarnya semenjak lelaki itu memasuki usia remaja SMA, senja mengalami yang namanya insomnia dimana itu mengakibatkan para penderitanya akan mengalami gejala susah untuk tidur.

Bahkan sejak beberapa tahun lalu senja tak akan bisa tidur jika ia tak mengonsumsi obat tidur terlebih dahulu.

Seperti malam tadi, seusai senja pulang dari rumah sakit setelah ia melakukan hal gila. Lelaki itu pergi ke apotek untuk membeli obat tidur dan setelahnya baru ia pulang ke rumah lalu tidur setelah mengonsumsi obat.

Senja Jingga (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang