Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue udah tau semuanya"
"Tau apa?"
"Yang jagain gue selama di ruang ICU Lo kan? Erland baru cerita ke gue kemarin"
"Oh. Itu, jangan kegeeran dulu, gue ngelakuin itu semua semata mata cuma buat nebus kesalahan gue waktu itu, nggak lebih"
"Yee oon, gue juga ngomong gini cuma buat bilang makasih doang, nggak lebih" ucap Arga tak mau kalah
"Yaudah berarti kita udah impas, jadi gue udah terbebas dari hukuman Lo"
"Kata siapa?"
"Lah? Gue kan udah nemenin Lo selama Lo berada di ruang ICU, impas dong"
"Belum"
Shasa mengernyitkan dahinya bingung "Maksud Lo?!"
"Hukuman Lo baru dimulai besok"
"Hah?"
"Kata dokter, keadaan Gue belum sepenuhnya pulih. Jadi, Gue mau satu minggu ke depan Lo jadi babu gue"
"Huk...uhuk, uhuk" Shasa yang tengah menyedot minumannya, sontak keselek "What?! Nggak! Nggak ada babu babuan, enak aja hidup Lo. Temen Lo kan banyak yang bisa dijadiin babu"
"Ok dua minggu" final Arga
"Yang bener aja!"
"Sekali lagi Lo protes, Gue tambahin satu minggu lagi"
"Arghh, ok ok fineeee!! satu minggu!"
"Dua minggu oon"
"Tadi awal ngomong katanya satu minggu" ucap Shasa tak terima
"Kan Lo protes tadi, jadi gue tambah satu minggu lagi. Total dua minggu dong" pikir Arga
"Terserah" pasrah Shasa mendecak sebal
Arga menyunggingkan senyuman penuh kemenangan.
"Seneng kan Lo liat gue menderita, puass kan?!" sembur Shasa
"Salah Lo sendiri"
Shasa mengibaskan rambutnya kasar "Gue cabut"
"Gue anter"
"Gue bisa sendiri"
"Lo berani nolak etikat baik gue?!" tandas Arga dengan tatapan menuntut
Shasa memasang ekspresi pasrah "Buruan" ucap Shasa sambil berjalan menuju parkiran, mendengar itu lagi lagi Arga menyunggingkan seulas senyuman
