𝑺𝑯𝑹𝑮 | 04

542 322 290
                                    

"𝑩𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒍𝒖𝒑𝒂𝒌𝒂𝒏, 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒓𝒕𝒊 𝒂𝒌𝒖 𝒃𝒊𝒔𝒂"

𝓐𝓻𝓰𝓪𝓷𝓲𝓮𝓵 𝓒𝓪𝓵𝓿𝓲𝓷𝓸 𝓡𝓪𝓳𝓮𝓷𝓭𝓻𝓪

"Bi, tolong panggilin Arga ya suruh turun sarapan dulu" ucap Jihan mamanya Arga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bi, tolong panggilin Arga ya suruh turun sarapan dulu" ucap Jihan mamanya Arga

"Siap Bu" balas Bi Ningsih dan segera beranjak menaiki anak tangga. Tak lama kemudian ia pun kembali turun ke bawah

"Bu...Bu, Den Arga udah ngga ada di kamarnya lagi" ujar Bu Ningsih mempercepat langkahnya

Mendengar itu membuat aktifitasnya terhenti "Mau sampai kapan kamu kaya gini sayang" lirihnya

"Yaudah bibi lanjutin pekerjaan bibi aja ya"

"Siap Bu"

Lagi dan lagi Jihan harus sarapan seorang diri tanpa ditemani Arga dan Baskara suaminya. Suaminya sudah berangkat kerja sedari pagi sekali karena ada meeting yang harus dilaksanakan.

"Padahal mama udah masakin makanan kesukaan kamu lho Ar. Harus dengan cara apa lagi biar kamu bisa seceria dulu lagi sayang, mama kangen kamu yang dulu. Rumah ini seolah kehilangan nyawa. Ragamu disini tapi pikiranmu entah kemana" keluh Jihan dengan air mata yang luruh di pipinya

Semenjak kejadian 10 tahun yang lalu Arga telah bertransformasi menjadi orang lain, Arga yang sekarang bukanlah Arga yang dulu. Padahal kejadian itu sudah sangat lama sekali terjadi. Gadis itu sungguh sangat mempengaruhi kehidupan Arga sekarang.

"Sha jangan pergi, Niel nggak mau sendirian di sini hikss" ucap Arga kecil kepada Shasa yang kini sedang menahan tangan Shasa agar tidak pergi

"Hikss Bun, Shasa nggak mau pergiii, Shasa mau disini aja sama Niel" rengek Shasa sambil menarik narik baju Ghina

Ghina merendahkan tubuhnya untuk menyetarakan tingginya dengan Shasa "Nggak bisa sayang, Bunda nggak mungkin ninggalin kamu sendirian di sini" ujar Ghina sembari menghapus air mata Shasa yang banjir tak terbendung

"Aaaaa Bunda jahat, Shasa nggak suka ya Bunda jahat jahat kaya gini sama Shasa, ntar Shasa bilangin loh ke Ayah" kata Shasa di sela sela tangisannya

"Yah" panggil Shasa ke Raymond dengan tatapan penuh harap

"Shasa naik!" tegas Raymond kepada putrinya

"Huaaaa semua jahat, Shasa kecewa sama Bunda Ayah" tangisan bocah 7 tahun itu semakin menjadi jadi

"Om, Tante biarin Shasa tetap disini ya. Please" bujuk Arga kepada Ghina dan Raymond

Ghina dan Raymond sama sekali tak menggubris ocehan bocah ini, mereka semakin brutal memaksa Shasa masuk ke dalam mobil pribadinya, namun kegiatannya sedikit terhambat oleh tangan mungil milik Shasa dan Arga yang terlihat saling menggenggam sangat erat. Ulahnya itu membuat Raymond dan Ghina makin kewalahan.

𝐒𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚 || 𝐑𝐞𝐭𝐫𝐨𝐮𝐯𝐚𝐢𝐥𝐥𝐞𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang