𝑺𝑯𝑹𝑮 | 15

255 73 21
                                    

"Shasa pamit berangkat sekolah dulu ya Bun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Shasa pamit berangkat sekolah dulu ya Bun. Doain anaknya biar jadi CEO yang kaya raya" pesannya seraya mengecup tangan Ghina

"Halah gayamu Nak, kerjaannya aja molor sepanjang hari"

"Itu tuh Shasa lagi mencari inspirasi lewat mimpi Bun makanya Shasa sering tidur, lagian cita cita kan dimulai dari mimpi, kalo nggak punya mimpi bagaimana cita cita dapat terwujud"

"Udahlah Shasa Besari kalo udah mode bijak bisa bahaya, nanti Bunda terkesima lagi sama Shasa. Assalamu'alaikum" ucap Shasa diakhir celotehannya

"Wa'alaikumsalam" Ghina menggeleng gelengkan kepalanya heran "Anak jaman sekarang pinternya keblabasan" gumamnya selepas putrinya berjalan keluar rumah

"Eh buset nih anak jadi nggak sih njemput Gue, jangan bilang dia lupa" gerutunya yang sudah berdiri sejak tadi didepan rumahnya

"Gue hitung sampe 3 kalo nggak dateng dateng fix terpaksa gue harus berangkat sendiri"

"Satu" Shasa mulai menggerakkan jarinya untuk berhitung

"Dua"

"Dua seperempat"

"Dua sepertiga"

"Dua setengah"

"Tig..."

Brumm....Brummm

"Nah itu dia, Alhamdulillah selamet bensin gue" ucapnya sembari mengelus dada

Cowok itu memberhentikan kendaraannya tepat dihadapan Shasa lalu ia membuka visor helmnya "Antusias banget keliatannya, sampai nggak sabar nunggu di luar" goda Arga disertai kekehan meledeknya

"Hahaha anda sangat mengada ada ya"

"Kenapa nggak nunggu di dalem rumah aja oon"

"Cerewet, udah buruan gas Bang motornya" tanpa canggung ia langsung bergerak menaiki jok belakang motor Arga

"Bang beng bang beng, Lo kira gue Abang abang tukang ojek?!" ucap Arga sedikit nyolot

"ihh abang ojek nggak boleh baperan, nanti pelanggannya pada kabur lho"

"Siapp, emang suaminya kemana Bu kok nggak nganterin istrinya lahiran?"

Ujung ujungnya cowok itu justru mengikuti humor Shasa

"Ohh kebetulan saya janda Bang, suami saya pergi sama wanita lain disaat saya lagi hamil tua begini" ujarnya seraya mengelus perut ratanya seolah sedang hamil besar

"Sungguh malang sekali nasib Ibu" ucap Arga dengan nada iba yang dibuat buatnya

"Iya Bang, udah ayo buruan jalan, bayi saya kayanya udah nggak tahan mau keluar"

"Inalillahi, Ok Bu tahan"

Arga menyodorkan sebuah helm kepada Shasa yang sudah duduk dibelakangnya

Lantas ia langsung memakainya berbarengan dengan Arga yang menancap gas motornya.

𝐒𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚 || 𝐑𝐞𝐭𝐫𝐨𝐮𝐯𝐚𝐢𝐥𝐥𝐞𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang