Pukul 08:22
Faruk dan Arsenio sedang duduk di dermaga, sambil merendam kaki di air danau, keduanya mengobrol.
"Jernih banget airnya." Faruk membersihkan tangannya dengan air danau.
"Nio bilang juga apa? Aa pasti suka!" Arsenio meletakkan biola dan handuk ke samping, setelah itu dia membuka baju.
"Di sini aman nggak kalo telanjang bulat?" tanya Faruk.
"Kayaknya aman." jawab Arsenio, "Di sekeliling hutan pinus Nio dipagar pakai beton tinggi, jadi nggak mungkin ada orang yang masuk ke area hutan selain kita."
"Pak Warjo?" kata Faruk, "Dia nggak bakalan ke sini kan?"
"Gimana dia mau ke sini? Kunci gerbang hutan aja dipegang Nio."
Faruk manggut-manggut, "Berarti kita bebas dong mau ngapain aja?"
"Maksud Aa?"
Tanpa rasa malu sedikit pun, Faruk melepaskan seluruh pakaiannya begitu saja di depan Arsenio. Arsenio terang saja terkejut melihat kelakuan sang kekasih.
"Pake brief-nya!" titah Arsenio, si pria caucasian itu menutup kedua matanya dengan telapak tangan kanan, "Biarpun di sini aman, tapi kan bisa aja ada orang iseng yang naik ke tembok beton."
"Lha terus kenapa?"
"Ntar dia lihat kontol Aa!"
"Ya biarin aja." kata Faruk cuek, "Kalo dia mau kontol Aa ya tinggal minta, nanti Aa kasih."
Mendengar perkataan Faruk barusan Arsenio tentu saja murka!
"Nggak boleh!" bentaknya, kali ini dia tidak menutup mata lagi, "Sekarang kontol Aa cuma punya Nio!"
Faruk terkekeh, "Aa bercanda, Sayang." lalu dia mendekat ke arah Arsenio, badan kekarnya yang sedang telanjang bulat kemudian memeluk Arsenio, "Nio telanjang bulat juga dong, buka semua pakaiannya."
"Tapi Nio takut ada orang lain yang lihat."
"Nggak bakalan ada yang ngintip kok."
"Kenapa Aa bisa seyakin itu?"
"Coba Nio pikir, emang ada ya orang kurang kerjaan yang datang ke sini cuma buat ngintip kita?" Faruk menaikan sebelah alisnya, "Lagipula jarak dari kampung Pak Warjo ke sini kan jauh."
Sejenak Arsenio berpikir, "Iya juga sih."
"Yaudah tunggu apa lagi?"
Di dermaga itu Faruk mengambil ancang-ancang, setelah itu dia melompat ke danau.
BYURR!!!
"Ayo buka semuanya!" ucap Faruk yang sedang berenang di danau.
Arsenio membuka seluruh pakaiannya, si pria caucasian itu kini sudah telanjang bulat di dermaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENIO : BLUR
RomancePertemuan kembali Faruk dan Arsenio membuat keduanya mengenang masa kecil mereka ketika di panti asuhan. Mereka lalu menyadari jika rasa cinta sesama jenis keduanya memang sudah tumbuh dari semasa kecil saat di panti asuhan, hanya saja kala itu mere...