01. NOSTALGIA

739 50 6
                                    

"Cheers!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cheers!"

Suara dentingan gelas terdengar cukup keras di dalam bar.

"Nah ... abis itu gue bawa dong tuh cewek ke hotel."

"Terus, Gus?"

"Tadinya gue mau kentu sama dia."

"Lha terus nggak jadi?"

"Nggak jadi, gue cabut!"

"Kok cabut?"

"Memeknya bau terasi, Njir!"

"Hahaha ..."

"Mana mau gue ngewek sama cewek memek bau."

"Hahaha ..."

Sambil mengobrol, kedua pria di bar itu sedang menikmati hidangan steak.

"Gus, lo udah ketemu si Arsenio?"

"Belum, Rob." Bagus menuangkan red wine ke gelas yang sedang dipegangnya, "Emang beneran dia balik ke Indonesia?"

"Katanya sih udah nyampe dari tiga hari yang lalu." ucap Robi, "Gue dikasih tahu sama adeknya."

"Si Gio?"

"Emang lo kira siapa lagi?"

"Sumpah! Gue nggak dikasih tahu sama sekali."

"Mungkin si Arsenio masih marah kali sama lo!" ucap Robi, "Terakhir kali pas dia balik ke Indonesia, lo kan pernah ngejebak dia supaya lo sama dia bisa threesome bareng jablay kelapa gading itu."

"Hahaha ... gue ingat banget muka si Arsenio sampe merah," Bagus tertawa, "Kayak yang murka gitu sama gue."

"Ya lo sih bego!" ledek Robi, "Udah tahu dia itu benci banget sama cewek, malah lo jebak di hotel kayak gitu."

"Ya gue nggak tahu kalo dia bakal semarah itu sama gue." ucap Bagus, "Lagian gue juga heran sama si Arsenio, dia nggak suka cewek kali ya?"

"Maksud lo si Arsenio homo?!"

"Ya bisa aja kan?"

"Bego!" Robi melemparkan sepotong kecil daging sapi di piringnya ke arah Bagus, "Mana mungkin si Arsenio gay! Ganteng plus badan macho putih mulus gitu kok gay!?"

Bagus malah terkekeh, "Kebanyakan homo kan pada ganteng sama punya badan macho."

"Halah! Udah lha," Robi mengibaskan telapak tangannya, "Ngomong sama lo mah banyak ngelanturnya."

Seperti ingat sesuatu Robi buru-buru menambahkan, "Oh iya, nanti malam lo jadi nggak ke acara ulangtahun si Jovanka?"

"Jadi," Bagus meminum red wine di gelasnya, "Kalo nggak datang bisa digetok kepala gue sama tuh cewek!"

Robi terkekeh, "Jovanka kalo udah marah mirip Uzumaki Kushina."

"Njir! Emaknya Naruto, hahaha ..."

Kedua orang itu pun tertawa.

...

Disebuah taman, seorang pria sedang duduk di bangku panjang yang menghadap ke arah gedung tua terbengkalai.

Dia tak sadar jika dirinya telah menjadi pusat perhatian orang-orang di taman, terutama kaum hawa.

Pria itu mempunyai ras caucasian sehingga kulitnya terlihat putih dan bersih, tingginya sekitar 188 sentimeter, postur tubuhnya yang tegap penuh otot membuat kemeja biru mudanya terlihat sempit.

Sesekali para wanita itu melirik ke arahnya, berharap pria itu datang menghampiri mereka lalu meminta nomor teleponnya. Namun hal itu tidak mungkin terjadi sebab kedatangannya ke taman ini karena dia ingin nostalgia, mengenang masa kecilnya.

Dulu gedung terbengkalai di depan taman itu adalah panti asuhan tempat pria itu dibesarkan.

Pria itu bernama Arsenio Miguel Delwyn.

Lima hari yang lalu usianya baru menginjak 22 Tahun.

Bola mata birunya sedang menatapi sebuah foto, "Aa Faruk, Nio pulang." ucapnya di dalam hati, "Tapi kali ini Nio lama tinggal di Indonesia."

Tiba-tiba iPhone di saku celana kanannya berbunyi, Arsenio pun menjawab panggilan tersebut.

Panggilan masuk...
Arsenio : Ada apa, Robi?

Robi : Lha kok tahu?

Arsenio : Selain Giordano, emang siapa lagi yang nelepon gue pertama kali pas balik ke Indo selain lo?

Di ujung sana Robi terkekeh.

Robi : Bro, nanti malam lo datang nggak ke acara ulangtahun Jovanka?

Arsenio : Datang, ini gue lagi siap-siap mau pulang ke Jakarta.

Robi : Emang lo lagi di mana?

Arsenio : Lagi di Rangkasbitung.

Robi : Buset! Lo ngapain jauh-jauh ke Banten sana? Nyari ilmu kebal? Hahaha ...

Robi tertawa lagi, tapi kali ini tawa itu menular ke Arsenio.

Arsenio : Gue ngunjungin panti.

Robi : Gila lo, Bro. Dari dulu nggak berubah-berubah, tiap balik ke Indonesia pasti datangin tuh panti.

Arsenio : Udah dulu ya? Gue mau nyari taksi, mau pulang ke Jakarta.

Robi : Eh, nanti malam mau gue jemput, nggak?

Arsenio : Nggak usah, gue naik taksi aja.

Robi : Yaudah kalo gitu.

Percakapan keduanya pun berakhir.

******

Isak Danielson - Start Again

ARSENIO : BLURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang