Fawas hari ini berencana untuk pergi ke kebun belakang rumah milik neneknya. Ia ingin memetik buah, kalau kata nenek ambil aja semua juga gakpapa.
"Pen mangga, tapi tinggi" kata fawas cemberut sambil mengamati buah mangga.
Setelah itu, fawas beralih ke pohon jambu. Banyak jambu yang berbuah, bahkan lebih banyak dari mangga.
"Nah..... Gak terlalu tinggi, jadi inget waktu disekolah....jadi pengen ngambil yang disekolah"
Astaghfirullah...... Ternyata fawas tidak sebaik itu.
Fawas berusaha susah payah untuk memanjat pohon jambu tersebut, tapi pada dasarnya fawas pendek jadi ya dia tetap kesusahan.
"Heh! Pendek!!"
Fawas kaget dan menoleh ke sumber suara. Dan ternyata itu si Oman.
"Lo nyolong ya?! Gw aduin nih?!" Seru Oman sambil mengancam fawas.
"Heh.... Aku gak nyolong, ini punya nenek aku tau.... Dasar tiang" kata fawas dari atas pohon.
"Ouhhh bilang kek, sini gw bantu" kata Oman ber oh ria dan menyusul fawas untuk memanjat pohon.
"Heh, ngapain? Sempit tau...." Fawas was-was, dia takut jatuh. Secara pohonnya itu kan tidak lebar.
"Tenang"
Tenang-tenang gundulmu!! Kata fawas dalam hati, kalau langsung diucapin fawas takut didorong sama si tiang. Kalau jatuh kan sakit.
"Btw, gw baru tau Lo cucunya nenek" kata Oman memecah keheningan.
"Ya dari tadi kamu gak nanya"
"Yain, ini jambunya mo ditaroh dimana?" Kata Oman sambil menyodorkan buah jambu.
Buah jambu yang dipetik Oman tidak main-main, banyak banget mungkin bisa dijual.
"Kok banyak banget? Emmmm bentar aku mau turun trus ngambil wadah didadalem" kata fawas turun dari pohon dan berjalan menuju rumah untuk mengambil wadah.
"Hmmm... Lucu... Tapi sayang, sama-sama punya batang" kata Oman sambil menggrogoti salah satu buah jambu.
Dari kejauhan fawas sudah keluar dari rumah dan melihat Oman sedang menggrogoti jambunya pun berteriak.
"Hehh!! Nanti habiss!!!"
Hayyyy aing balik (〃ﾟ3ﾟ〃) btw maapkeun aing yg lama update iniಥ‿ಥ btw nilai gw ancurಥ_ಥ tp gpp belajar lg. Btw, janlup votment juseyo (≧▽≦)
KAMU SEDANG MEMBACA
•| Ada apa dengan solo? |•
Fanfictionperpisahan adalah pilihan yang terbaik agar tidak saling melukai-Oman kenapa kita tidak pernah diterima, padahal kita juga manusia. hanya saja, kita itu berbeda-Fawas
