V. COSMOS

3 1 0
                                    

Setelah Yonghoon kembali, mereka berenam menghabiskan waktu bersama. Aera menceritakan hal - hal yang tak pernah ia ceritakan sebelumnya. Ia merasa sangat bahagia dan senang dengan keadaannya saat ini.

Setelah beberapa saat, kelima pria itu mulai terdiam dan menatap Aera sembari tersenyum senang. "Kenapa kalian semu menatapku seperti itu?" tanya Aera bingung, 

"Apa kau merasa lebih baik sekarang?" tanya Yonghoon,

"Tentu saja! ini adalah hari tebaik untukku" jawab Aera semangat.

"Kau...sudah tak berfikir jika hidupmu itu sial bukan?" kali ini Kanghyun yang bertanya,

"Ya, aku rasa hidup ini tidaklah terlalu buruk" Aera memasang senyumannya.

"Apa sekarang kau menyadari jika masih ada yang peduli padamu?" Harin melanjutkan,

"Nenek dan Dongju selalu menghubungiku, merekalah keluargaku" gadis itu masih tersenyum.

"Kau juga sudah mengerti jika bukan hanya kau saja yang memiliki penderitaan ini kan?" Dongmyeong berkata sembari terkekeh pelan,

"Iya, berkatmu kini aku bisa membuka mataku lebar - lebar, bahwa bukan hanya aku yang mempunyai masalah seperti ini" Kini Aera menundukkan kepalanya.

"Noona, sekarang kau bisa melanjutkan hidupmu kembali bukan?" ,

pertanyaan Cya membuat jantung gadis itu berdegup dengan kencang. Masih dengan kepalanya yang tertunduk, Aera menganggukkan kepalanya pelan. Entah mengapa dadanya terasa sesak ketika mendengar semua perkataan temannya. Ia terisak dan menangis sembari memutar kembali memori miliknya.

Betapa beruntungnya ia dapat bertemu dengan orang - orang seperti mereka. Aera pun menguatkan dirinya, lalu ia pun mendongakkan kepalanya menatap kelima orang yang telah merubah hidupnya.

"Terima kasih, karena kalian telah membantuku selama ini..." ucap gadis itu sembari tersenyum.

--

Buku Harian Aera


Hari itu adalah hari terakhir aku melihat kalian berlima. Kalian menghilang begitu saja. Aku datang ke toko buku dimana kita biasa bertemu, namun anehnya toko itu tidak ada. Aku bertanya dengan pemilik kafe yang bernama Geonhee, dan ia bilang tidak mengenal kalian dan tidak ingat pasti siapa yang memberitahukan perihal diriku padanya.

Aku pergi ke tempat nenek, disana aku masih melihat Dongju dan nenek. Ketika kutanya, mereka berdua pun tak ada yang mengingat kalian.

Bagaimana bisa?

Siapa kalian sebenarnya?

Apakah perkataan kalian terakhir itu adalah petunjuknya? Bahwa kalian adalah semesta yang mengamati semuanya?

Aku masih mengingatnya ketika kalian berkata :

"Menangislah ketika kau bersedih

Tertawalah ketika kau bahagia

Marahlah jika ada sesuatu yang salah

Istirahatlah saat kau lelah

Tersenyumlah jika kau mengingat kami, dan

Jalanilah kehidupanmu, Karena kami selalu mengawasimu, dan selalu berusaha menghiburmu dengan menerangi gelapnya malam harimu."


Apapun itu, siapapun kalian. Aku yakin kalian akan membaca tulisan ini.

Jangan khawatir, aku sudah pindah ke rumah nenek, dan Dongju membantuku ketika pihak bibi mengancamku.

Aku juga tidak gila bekerja, aku memiliki cukup waktu untuk beristirahat dan menemani nenek.

Aku mempunyai beberapa teman baru, dan aku pun bahagia.

Kini aku akan meneruskan hidupku dengan menantikan apa yang akan terjadi kedepannya. Dan tentu saja aku berharap agar aku bisa bertemu kalian kembali.


Tertanda, 

Aera yang selalu mengingat kalian.


CosmosWhere stories live. Discover now