7. Almost

8 4 0
                                    

H-2

Persiapan pentas seni SMA, membuat semua panitia sibuk tak terkecuali Ketua Osis yang terkenal dengan parasnya yang tampan.

Kang Hyunsu sedang melihat properti panggung bersama beberapa anggota Osis lainnya saat Areum datang dan

"Oppa!" panggil Areum, Hyunsu menoleh, "Pasti ada maunya, kali ini apalagi?." Katanya, dia tau jika Areum memanggilnya dengan sebutan itu, pasti ada sesuatu yang diinginkan.

"Uang."

"Aku bukan Bank."

"sedikit saja... ya.. ya.."

"Uangmu ke mana?"

"Perut."

"Kamu makan uang?"

"Astaga, maksudku uangnya sudah dipakai untuk membeli makanan. Kenapa kamu bisa terpilih jadi ketua Osis sih?."

"Tentu saja karena visi misiku yang jelas, dan karena aku tampan." Perkataan Hyunsu yang terakhir membuat raut wajah Areum menjadi euh, tak bisa dijelaskan.

Sementara siswa siswi yang mendengar keributan antara sepupu ini hanya bisa menahan tawa.

Tak terkecuali Han Jisung yang berada disana untuk gladi bersih penampilan nya dengan Daesung lusa mendatang.

Setelah mengetahui bahwa mereka berdua Sepupu, Jisung lega setidaknya Ketua Osis yang, ehem good looking itu bukan saingannya.

Kembali pada percakapan Hyunsu dan Areum.

"Karena aku kakak yang baik jadi kuberi 3000 won untukmu." Hyunsu mengambil lembaran 1000 won dari dalam saku celananya, memberikan 3 lembar pada Areum.

"Makasih Hyunsu, senang kalau kamu bisa di palak uangnya." Dengan senyum menyebalkan, Areum berbalik. Lembaran uangnya di jadikan kipas.







"Adik kurang ajar."

___________________________________

Areum sedang berjalan menujun kantin,tiba-tiba beberapa siswi menghentikannya di koridor sekolah.

"Kang Areum kan?" Tanya salah satunya.

"iya, kenapa ya?"

"Bisa kamu jauhi Hyunsu?, aku tau kamu adik sepupunya tapi tindakanmu seperti membebaninya."

"Maaf, darimana asal pemikiranmu? Aku dan dia baik-baik saja selama ini." Areum tak paham.

"Dia menjauhi gadis lain karena selalu ingin menjagamu. Jadi kamu seperti parasit yang tak membiarkannya dekat dengan gadis manapun." Gadis ber name tag Sian menatapnya tajam, Areum tidak takut dengan tatapannya.

"Menjauh lah darinya, sebelum kamu kena masalah." Sian mendorong Areum lalu berlalu bersama teman-temannya. Sementara Areum terjatuh, tangannya tergores pot bunga yang ada di koridor

"Ada-ada saja, aku merasa ngga pernah melarang Hyunsu punya pacar, kenapa dia jadi sewot begitu." Monolog Areum, saat akan berdiri dia merasa ada yang salah dengan kakinya.

"Sakittt... , astaga rasanya aku ingin mengumpat di depan wajahnya."







"Mengumpat di depan wajah siapa? ." seseorang yang Areum kenal tiba-tiba ada di belakangnya.

"Ahh ngga, aku bercanda."

"Tangan mu terluka, sebentar aku ambilin P3K ya?"

"Ehh, sebentar sebenarnya a-."

"Syuut lagi sakit duduk aja di bangku, aku ambil dulu sebentar." Dan Daesung bergegas pergi menuju ruang kesehatan. Berniat mengambil P3K

"Gimana mau duduk? Kaki ku saja terkilir, ngga bisa berdiri." Kata Areum, tentu saja Daesung tidak dengar karena sudah pergi.

Dan seseorang mengulurkan tangan tepat di depannya.

"Ayo bangun." Kata Jisung, sebenarnya dia sudah lihat sejak awal mula Areum di labrak oleh beberapa siswi, tapi otaknya bilang untuk tidak menghampiri Areum.

"Sakit, aku ngga bisa bangun." Wajah Areum memelas.

"Lalu aku harus bagaimana?"

"Gendong aku sampai bangku itu."






















"Hah?"














"Pleasee, tapi aku berat."







Loading sebentar, akhirnya Jisung memutuskan untuk menggendong Areum, tidak jauh tapi detak jantungnya menjadi tidak beraturan.

Selesai menggendong Areum sampai bangku terdekat, Jisung berniat pergi tapi tangannya ditahan.

"Bisa temani aku sebentar?" Pinta Areum sambil menatap Jisung.

Sebenarnya ini saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya pada Areum. Koridor sepi, Jisung akhirnya duduk disamping Areum.

"Boleh aku meminta sesuatu?" Tanya Jisung, matanya memandang Areum.

"Tentu."

"apa kamu bisa me-."




"Areum!!." Dari ujung koridor, Daesung berlari tergesa-gesa sambil membawa Kotak P3K. "Loh, ada Jisung juga." Katanya saat sudah sampai.

Jisung tersenyum canggung menanggapi kehadiran Daesung, ada rasa kesal saat teman dekatnya malah datang disaat yang tidak tepat.

"Iya tadi Jisung menggend-." Kata-kata Areum terpotong

"Aku tadi lewat dan kebetulan liat Areum duduk sendiri dan tangannya terluka jadi aku bertanya tentang kondisinya tadi." Jawabannya 50% benar walau ada kebenaran lain yang ditutupi.

"Ohh jadi begitu, Oiya ini P3K nya." Daesung memberikan kotak P3K pada Areum. Setelah itu Areum menerimanya, dan mulai mengobati luka di bagian tangannya secara perlahan. Areum melihat Ji-Sung yang masih berada di sampingnya.

"Tadi Jisung mau bilang apa?" Tanyanya karena merasa kata-kata Jisung terpotong tadi.

"Apa kamu bisa menempati kursi depan saat pentas seni?" Sebenarnya bukan itu yang ingin diucapkan Jisung tapi,

"Tentu, akan kuusahakan dapat kursi paling depan dan melihat stage kalian berdua."

Ya, Jisung akan pakai rencana B kalau begini.

______________________________________

'Apa kamu bisa menemani ku ke taman besok?' Han Jisung To Kang Areum

Rencana A Gagal



Tinggalkan jejak kalau kamu suka sama part ini, terimakasih.

I'm Late | Han Jisung × OC ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang