Dua

2K 242 10
                                    

"Kamu, apa kamu benar benar yakin?"

Aku tidak bisa langsung menyetujui hal itu, masalah nya kenapa harus dia? Maka dari itu aku bertanya untuk memastikan.

"Hm? Tentu saja, bukankah hanya menitip kan nya untuk sementara waktu tidak masalah?"

Dengar itu, pernyataan aneh yang tidak dapat aku pahami. Kami hanya bertemu beberapa kali karena satu sekolah, dan dulu pun ketika bertemu itu saat kamu mengalahkan kakak sepupu ku, di pertandingan final.

Dan sekarang kita yang hanya bertemu beberapa kali dan tidak dekat ini. Dengan mudah nya menitipkan adiknya disini? Bersama denganku? Apakah dia tidak khawatir aku akan melukai adiknya?

"Aku tahu apa yang kamu khawatir kan, Kazuha. Tapi aku yakin sama seperti aku yakin ketika bisa mengalahkan dirinya, kamu tidak akan melakukan apapun yang dapat membuat Scara terluka."

Entah mengapa, nada itu membuat ku kesal. Pasalnya ia mengucapkan nya dengan percaya diri. Seakan akan aku memang tidak akan melakukan hal bodoh pada adik nya.

"Ah, baiklah itu terserah kamu. alamat ku disini kamu bisa menyerahkan nya pada Scaramouche."

Aku menghela napas, merogoh kantung dan memberikan sepucuk kertas yang berisikan alamat apartemen ku. Dan juga denah nya.

"Sekali lagi terimakasih. Ini hanya untuk tiga bulan kedepan, setelah itu aku akan kembali menjemput Scara."

Dengan begitu Baal pergi, meninggalkan aku di depan kelas nya. Dengan beberapa siswa siswi yang berbisik bisik, seperti apa hubungan ku dengan Baal sampai Baal yang sulit di temui itu. Malah berbicara santai dengan diriku.

Sebaliknya aku tidak perduli, memilih kembali ke arah kelas ku. Meninggalkan lantai kelas tiga.

"Aku tidak percaya, akan ada hari dimana aku bisa berbicara dan juga melihat nya dari dekat."

Jam menunjukkan pukul lima sore, bel sekolah sudah berbunyi lima menit lalu pertanda waktunya kembali ke rumah. Seperti biasa, aku merapikan meja dan peralatan sekolah milikku. Bersiap pulang untuk memasak makan malam kali ini.

"Hei kamu! Apa kamu yang bernama Kaedehara Kazuha??"

Dari belakang Scaramouche masuk kedalam kelas ku, menunjuk dengan jari telunjuk ke arah ku. Aku lupa kalau anak itu akan tinggal dengan ku mulai sekarang.

"Iya, seperti yang kamu tahu cebol."

Aku tersenyum, puas melihat ekspresi wajahnya yang langsung berubah dari datar menjadi kesal. "Apa- apa maksud mu?!"

Tanpa mengontrol emosi, Scaramouche langsung memegang kerah bajuku. Aku terkejut sekilas, karena dia dengan cepat sudah berada di dekat ku. Dan dengan kedua tangan yang meremas kerah seragam ku.

"Pfft, ternyata kau benar benar emosian seperti desas desus," aku tertawa, kali ini ekspresi nya benar benar kesal sampai matanya yang semula tajam menjadi lebih tajam dan mengerikan.

Tetapi beberapa saat kemudian, ia melepaskan kedua tangan nya dari kerah bajuku. Dan menghela napas.

"Baiklah, itu bukan salam yang benar pada orang yang akan tinggal bersamaku mulai sekarang."

Kali ini ekspresi Scaramouche tampak tenang, nada nya juga menjadi normal tidak ada kemarahan maupun ketidak ikhlasan di dalam nya.

"Maafkan aku, aku hanya menguji rumor yang ada. Aku tidak bermaksud mengejek mu cebol."

"Ugh.. hentikan itu, sekarang bisakah kita pulang?"

"Pulang bersama maksud mu?"

Aneh, ekspresi Scaramouche yang tenang langsung hilang. Tergantikan dengan ekspresi terkejut dan juga rona merah di pipi lembut nya itu.

"Apa kamu sakit? Wajah mu merah."

Dengan rona yang masih ada, Scaramouche dengan cepat memalingkan wajah nya. "Argh! Lupakan kalau tidak mau pulang sekarang aku bisa jalan sendirian!"

Aku tersenyum kecil, "aku tidak bilang tidak mau pulang bersama kok."

Rahasia sang angin [KazuScara Au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang