Satu

3.5K 279 15
                                    

Ini tentang sebuah kisah klasik yang tidak sengaja aku baca, beberapa waktu lalu. Tentang seorang pangeran yang melakukan perjalanan demi menemukan tentang kebenaran yang selama ini, di sembunyikan dari dirinya.

Kisah klasik yang hanya menarik di baca di awal tetapi cepat atau lambat akan di tinggalkan. Udara pagi hari ini dingin, semalam hujan lebat dan sisa sisa genangan air pun masih banyak di jalanan.

Aku bersender di jendela, melihat kebawah anak anak sedang bermain bola basket. Apakah mereka tidak risih dengan genangan air? Kalau itu aku, aku akan memilih tidak bermain dan menjauh dari lapangan.

Tapi anak itu, terlihat senang bermain bola basket. Bahkan beberapa kali hampir terpeleset ketika berusaha mendapat bola. Aku tidak mengerti, dia sangat pendek tetapi dia masuk klub basket. Bahkan orang orang sering kali meremehkan nya di pertemuan pertama.

Tapi aku akui, dia anak yang gesit dan juga ahli. Suka berteriak dan juga menunjukkan banyak ekspresi kesal.

"Aku tertarik pada anak itu."

"Kamu tertarik padanya?" Xiao mendekat, mengambil bangku dan duduk di sebelah ku. Pagi pagi sudah melihat anak yang di taksir oleh Hu tao.

"Dia menarik, aku suka. Tetapi tidak lebih dan tidak kurang karena aku penasaran,"

Seolah tidak penting, Xiao mengacuhkan kalimat ku. Memang tidak penting, tapi aku tidak suka di acuhkan ketika berbicara.

"Namanya Scaramouche, dia anak klub basket yang paling pendek dan juga anak astronomi."

"Aku tahu itu."

Scaramouche, anak kelas sebelas. Sama seperti ku kami hanya berbeda kelas dan juga jurusan. Kalau aku sastra dan kesenian, maka dia adalah basket dan juga astronomi.

Aku menutup mataku, bosan melihat ke arah lapangan lagi. Lebih tepatnya aku malas menatap anak bernama Scaramouche yang mungil dan juga tukang perintah itu. Lebih tepatnya aku iri, disekolah ini aku terkenal sebagai orang yang pendiam dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan klub sastra dan kesenian.

Aku jarang bergaul dengan yang bukan sepemikiran, karena menurut ku itu membosankan dan juga canggung.

Walaupun begitu, aku terkadang bergaul dengan orang yang tidak terlalu peduli seperti Xiao dan juga Chongyun. Dua anak dengan jurusan berbeda dan bodo amatan.

"Kazuha."

Aku membuka mata, "Ada apa?" Ketika aku membuka mata, orang pertama yang aku lihat adalah Amber. Dia dengan wajah cerah dan juga senyuman ramah menghampiri diriku.

"Aku ada sesuatu untuk mu!" Dengan suara ceria dan juga bersemangat, Amber mengeluarkan sepucuk surat kepada ku.

"Surat? Dari siapa?"

"Dari kak Baal!"

Ah Baal, perempuan yang pernah menjadi saingan dari kakak sepupu ku. Kenapa perempuan itu mengirimkan surat padaku?

"Baiklah akan aku buka,"

Dengan begitu Amber pergi dari kelas ku. Meninggalkan diriku yang tengah duduk di bangku tanpa ada seorang pun disana.

"Apa sekarang jam istirahat?"

Ketika aku melihat jam, ah ternyata benar. Sekarang jam istirahat pertama dan aku sudah tertidur satu jam pelajaran dengan Xiao yang ku acuhkan.

Rahasia sang angin [KazuScara Au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang