Tujuh

2K 173 54
                                    

Hujan turun begitu saja sore ini, membasahi halaman dan seluruh penjuru sekolah yang tidak tertutupi atap ataupun kain.
Angin dingin berhembus membuat anak anak menjadi kedinginan dan memutuskan diam di dalam kelas. Beberapa memutuskan untuk pergi ke kantin ataupun perpustakaan.

Aku mengusap usap telapak tangan ku yang ikut mendingin, sambil duduk di atas jendela besar yang menghadap ke taman sekolah. Disini cukup sepi jadi aku menikmati kesendirian ini.

"Kazuha? Sedang apa kamu disini?"

Tanpa mengalihkan perhatian aku bisa tahu siapa pemilik suara itu, "Chongyun makan es krim di musim hujan itu tidak baik."

"Hehe tapi aku suka es krim! Mereka enak walaupun kadang menyakiti."

Aku tersenyum menatap Chongyun yang sudah duduk di kursi dekat jendela. Sama seperti ku ia menatap taman yang di guyur hujan deras itu.

"Dimana Xingqiu?"

"Di perpustakaan bersama kak Lisa."

"Dasar kutu buku, bahkan saat hujan pun dia masih rajin membaca."

"Dia berkata justru saat saat seperti ini ketenangan yang besar datang,"

"Dia tidak salah."

Kali ini aku mengalihkan pikiran dari Xingqiu yang sibuk membaca buku di perpustakaan bersama Lisa, hah anak itu menang banyak. Kali ini aku memikirkan seseorang yang cukup berkesan dalam hidupku.

"Bagaimana keadaan Tomo ya?"

"Ngg? Siapa??"

"Tidak lupakan,"

"Baiklah, aku tidak terlalu peduli."

Aku tersenyum kecil ke arah Chongyun sesekali mengelus kepala anak itu. Chongyun adalah anak yang menggemaskan dan juga baik, tenang, pintar. Aku tidak menyesal mengenal dirinya.

Terkadang aku berpikir kenapa aku bisa tertarik kepada Scaramouche? Dia hanyalah anak energik dengan kelicikan dan manipulasi. Tidak ada hal baik dari sifatnya, suka marah marah berteriak menipu dan juga mengancam orang orang. Tapi disatu sisi selalu di andalkan orang orang, bukankah tidak ada yang konsisten?

"Terkadang seseorang punya daya tarik nya tersendiri, bahkan jika itu melalui hal yang tidak baik."

Aku tersenyum memejamkan mata, rasanya sejuk ketika angin dingin menerpa diriku.

Oh angin bisakah engkau menjaga rahasia ku? Aku selalu ingin membagi rahasia ini, tetapi takut.

Bisakah pemuda seperti ku memiliki cahaya orang lain? Bisakah aku merasakan cahaya orang lain? Bisakah aku berdiri di hadapan cahaya itu?

Aku membuka mataku perlahan, menatap taman yang kini sedikit berbeda dari sebelumnya.

"Pada akhirnya kau akan memilih yang lain."

Aku diam menyenderkan kepala pada kaca jendela menatap dua orang yang kini tengah basah kuyup di taman itu. Saling berbicara dan membagi kehangatan dalam satu jaket tebal yang lebar.

"Aku tidak tahu kalau Scaramouche dan Mona punya hubungan sedekat itu."

"Ah, pada akhirnya Scaramouche adalah anak yang normal tidak aneh seperti ku."

"Maksud mu Kazuha?"

Chongyun memiringkan kepalanya menatap ku heran, es krim di tangan nya sudah habis lima menit lalu dan kini pandangan nya terpokus pada diriku.

"Chongyun, pada akhirnya aku salah waktu. Bukan salah perasaan."

Aku tersenyum kearah Chongyun yang masih keheranan dengan kata kataku. Ahaha aku lupa anak ini selalu tidak mengerti kata kata ku. Haruskah aku mengatakan ini pada Xiao?

***

- Tamat -

Maaf kalau ada kesalahan kata, latar dan alur cerita.

Rahasia sang angin [KazuScara Au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang