🚧 Warning 🚧
Segala yang aku tulis di buku ini adalah karangan fiksi semata, kalau ada beberapa hal di buku ini yang pernah terjadi di dunia nyata, hal itu murni kebetulan dan hanya untuk tujuan hiburan semata dan bukan buat ngasih informasi sesat apalagi menggiring opini, jadi bijak-bijak dalam membaca dan berkomentar ya
jangan ditelen mentah-mentah segala informasi yang ada di buku ini, kalau ada yang baik diambil, yang nggak baiknya jangan diikutin
ah dan jangan bawa cerita ini ke platform media sosial lain yaaa, apa yang ada di wattpad cukup nikmati di wattpad 🤍
👻👻👻
Harusnya, setelah sesi penelepon ketiga, Wonjin dan Minhee akan masuk ke sesi dimana keduanya akan membacakan beberapa komentar yang masuk ke laman akun media sosial mereka, lalu menanyakan pendapat Woobin perihal cerita yang diceritakan oleh Si Penelepon Ketiga.
Ya, harusnya begitu.
Sayangnya, kejadian tak terduga dan di luar kendali yang baru saja terjadi membuat susunan waktu dan acara sedikit berubah.
Atas persetujuan Serim, Jungmo menyuruh Allen langsung menyalakan lagu selanjutnya. Rencananya setelah satu lagu berakhir, baru mereka akan memulai sesi pembacaan komentar baik dari para pendengar maupun dari Woobin, sebagai bintang tamu malam ini.
Minhee dan Wonjin langsung mematikan mic yang berada di dekat mereka.
Pun dengan Woobin yang turut melakukan hal yang sama.
"Kejadian semacam tadi biasa terjadi di sini?" tanya Woobin membuka suara. Bertanya pada Wonjin dan Minhee yang masih berada satu ruangan dengannya.
Wonjin dan Minhee saling berpandangan dengan kening mengerut. Lalu memandang ke arah Woobin dan menggelengkan kepala. Entah artinya tidak ada atau mereka tidak tahu jawaban dari pertanyaan Woobin.
Musik yang terdengar di studio sekarang ini adalah lagu berjudul Inferno yang dibawakan oleh Sub Urban dan Bella Poarch.
Dimana dalam Bahasa Indonesia Inferno berarti neraka.
"Setahu gua, nggak ada, sih, Bang. Maksudnya yang sampai kayak penelepon ketiga tadi. Sampai ketawa-tawa nakutin gitu. Tapi emang dulu pernah ada kejadian makhluk astral sampai nelpon ke sini. Nggak ganggu. Cuma semacam sharing cerita soal penyebab dari ke-kematian mereka." Jelas Minhee.
Ah, ternyata maksud dari gelengan kepala yang Minhee berikan adalah tidak ada.
Woobin mengangguk-anggukkan kepala mendengar perkataan Minhee.
KAMU SEDANG MEMBACA
over midnight radio; cravity ✅
Fanfictionkisah tentang wonjin dan minhee yang kini ditunjuk menjadi penyiar acara radio tengah malam