🚧 Warning 🚧
Segala yang aku tulis di buku ini adalah karangan fiksi semata, kalau ada beberapa hal di buku ini yang pernah terjadi di dunia nyata, hal itu murni kebetulan dan hanya untuk tujuan hiburan semata dan bukan buat ngasih informasi sesat apalagi menggiring opini, jadi bijak-bijak dalam membaca dan berkomentar ya
jangan ditelen mentah-mentah segala informasi yang ada di buku ini, kalau ada yang baik diambil, yang nggak baiknya jangan diikutin
ah dan jangan bawa cerita ini ke platform media sosial lain yaaa, apa yang ada di wattpad cukup nikmati di wattpad 🤍
👻👻👻
"Loh udah dateng? Bukannya katanya bakal dateng telat, Bin?" tanya Serim pada Seo Woobin, yang merupakan temannya yang juga kebetulan jadi bintang tamu untuk segmen ketiga malam ini.
Serim berniat untuk membeli kopi kalengan dari vending machine di lobi ketika ia melihat Woobin tengah berdiri di depan pintu masuk.
"Iya, kebetulan urusan gua udah kelar lebih awal, jadinya langsung ke sini aja."
"Oh ya udah mau langsung masuk aja atau lo mau ngapain dulu? Udah makan? Apa mau ngopi?"
"Kopi aja deh, Rim."
"Mau yang mana?" tanya Serim sembari menggeser tubuhnya dan menunjuk ke arah deretan minuman kaleng yang ada di dalam vending machine di depan mereka.
Woobin terlihat berpikir sebentar. Matanya memindai setiap minuman yang ada.
"Apa mau kopi dari luar?" tawar Serim ketika melihat Woobin terlihat tak tertarik dengan jenis kopi yang ada. "Biar gua suruh pegawai gua beliin."
"Nggak ngerepotin nih?" tanya Woobin.
Serim berdecak kemudian memukul bahu Woobin pelan, "ya nggak lah, lagian kan lo bintang tamu," katanya membuat Woobin menganggukkan kepalanya. "Mau kopi apa? Americano? Atau apa?"
"Tadi gua lihat pas ke sini ada angkringan di deket jalan sebelum lampu merah. Kalau bisa gua minta kopi item, Rim. Biar nggak ngantuk," ucap Woobin.
"Oh, ntar gua suruh pegawai gua buat beliin itu. Makanannya? Lo mau apa?"
"Nggak usah, rokok aja deh sebungkus."
"Lo ngerokok sekarang?"
"Iya," jawab Woobin singkat.
"Oke, oke, sekarang mau langsung ke studio dulu apa gimana?"
"Duluan aja, Rim, gua mau ke toilet dulu," ucap Woobin yang langsung diangguki oleh Serim yang melihat Woobin langsung pergi menuju toilet yang berada di dekat tangga darurat lantai dasar.
👻👻👻
"... gue ngangkat galon aja bisa sebenarnya, anehnya waktu itu ngangkat kakinya Seola susah banget."
TOK! TOK!
Pintu terbuka setelah terdengar dua ketukan dari luar studio. Serim membukakan pintu dan mendapati Woobin berdiri di ambang pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
over midnight radio; cravity ✅
Fanfictionkisah tentang wonjin dan minhee yang kini ditunjuk menjadi penyiar acara radio tengah malam