Hari ini adalah hari terakhir mereka di sini, sedangkan keduanya tidak tau mau melakukan apapun, sehingga mereka hanya berbaring di kamar hingga siang. Berbincang-bincang sedikit, yang justru malah membuat Taehyung terus menahan nafas, akibat godaan dari Jungkook.
Entahlah, Taehyung juga tidak paham mengapa jantungnya dapat berdetak sangat kencang setiap berada di dekat Jungkook, dia juga tidak paham kenapa akan selalu tersipu ketika Jungkook memujinya, Taehyung juga tidak paham kenapa dia selalu kesal, setiap Jungkook mengabaikannya, Taehyung juga tidak tahu kenapa dia tidak lagi pernah memikirkan Jimin. Taehyung tidak tahu apa yang terjadi padanya, dan Taehyung juga tidak ingin tahu.
"Kamu melamun, mikirin apa?" Jungkook berujar pelan, di sampingnya.
Taehyung menoleh ke arah Jungkook, arah pandang keduanya bertemu, lagi-lagi jantung Taehyung berdetak kencang, "Entah. Aku juga nggak tau aku mikirin apa." Ujarnya.
Taehyung tidak tahu apa yang membuatnya jadi terus memikirkan Jungkook akhir-akhir ini. Apa mungkin karena sikapnya yang sangat peduli, atau karena hal lain? Taehyung tidak yakin.
"Kamu benaran mau tiduran aja di sini sampai sore? Besok kita pulang lho."
Taehyung mengendikan bahunya, "Memang ada kegiatan lain? Nggak ada kan? Kita nggak bisa ngapa-ngapain selain tiduran."
Jungkook menghela napas mendengar ucapan Taehyung, dia hanya berniat untuk bertanya, mana tau Taehyung akan menyesal mengingat mereka menghabiskan liburan yang dengan susah payah didapatkan ini hanya dengan tiduran.
"Nanti sore harus beres-beres kan?" Tanya Taehyung, Jungkook mengangguk. Nanti mereka harus membereskan semua barang mereka dari sini, karena besok pagi-pagi sekali mereka sudah harus kembali ke rumah.
"Apa yang mau kamu lakuin setelah balik ke kota?" Tanya Jungkook memajukan tubuhnya ke arah Taehyung.
"Nggak tau, kayaknya mau nyari baju."
"Nyari baju?" Jungkook bertanya bingung.
Taehyung menghela napas, pandangannya mengarah ke langit-langit kamar, "Jimin mau nikah katanya. Bulan depan. Aku harus siap-siap baju kan?"
Jungkook langsung bangun dari tidurnya, tangannya menopang pada dagu, menatap Taehyung dengan alis terangkat, "Hah? Apa-apaan? Kok aku nggak tau?"
Taehyung tertawa kecil, "Emang kamu siapanya Jimin, sampai harus tau kalau dia mau nikah?"
"Bukan itu Taehyung. Aku tanya sama kamu, kenapa nggak kasih tau aku?" Jelas Jungkook.
"Lho memangnya aku harus kasih tau kamu?"
Menghela napas, Jungkook berusaha menetralkan emosinya. Ini yang sangat dia benci soal menjadi manusia, mereka terlalu emosional, membuat Jungkook selalu kesusahan untuk mengontrolnya. "Terserah kamu aja." Akhirnya setalah memikirkan cukup lama, jawaban paling aman keluar dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan [Kookv/Kooktae]
Fanfiction[NB: I plan to revise this story, but it will take time. But i will do it as soon as possible. Now, this story hasn't been revised yet.] Pada usianya yang ke delapan tahun, Taehyung pernah bermimpi tentang seorang pria berjubah hitam. Dia memberikan...