Taehyung beranjak dari tidurnya, berusaha melupakan kejadian memalukannya tadi dengan Jungkook. Hatinya tidak bisa berhenti memikirkannya, tapi otaknya menyuruhnya berhenti. Pada akhirnya Taehyung memutuskan menuruti kalimat terakhir Jungkook. Menyiapkan barang-barang.
Baru akan memulai, Taehyung telah kembali dibuat berpikir, artinya dia dan Jungkook akan liburan bersama 'kan? Setelah kejadian separah barusan?! Taehyung tidak bisa membayangkan akan bagaimana jadinya mereka nanti.
Berusaha melupakan pikirannya, Taehyung berjalan ke lemarinya, mencari keberadaan kopernya, memutuskan untuk membawa beberapa baju yang nyaman.
Kembali lagi otaknya memikirkan kejadian tadi, membuat Taehyung mengusap wajahnya. Gue udah gila. Taehyung merebahkan dirinya di sebelah kopernya, menatap ke arah langit-langit kamarnya. Bertanya-tanya dalam hati, kenapa Jungkook menciumnya.
"Kamu cantik Tae." Ujarnya.
Sial! Kata-kata Jungkook tadi masih tersimpan di otaknya, tak bisa lepas. Ini terlalu gila. Jungkook benar-benar menggoda imannya. Mana tahan Taehyung jika harus begini terus.
"Dia suka aku ya?" Ujarnya pada diri sendiri.
Mendesah pelan, "Nggak mungkin. Aku terlalu kepedean!"
Menghempas seluruh lamunannya, Taehyung kembali bangkit, dia kembali menyusun kopernya.
——
Kring~
Bel pintunya berdering, setelahnya dengan cepat Taehyung membuka pintunya. Jam sudah menunjukan pukul 6 sore, Jungkook pasti akan mengajaknya pergi sekarang.
Benar saja, dilihatnya dari interkom, wajah Jungkook yang muncul di sana.
Begitu pintu dibuka, Taehyung langsung mendapat sapaan dari pria itu, "Hai." Ujarnya sambil tersenyum, tidak sedikitpun ada nada canggung di sana, membuat Taehyung berpikir, apakah hanya dia yang merasa canggung di sini?
Mau tak mau Taehyung membalas, walau sebenarnya dirinya sedikit kecewa, apakah tadi itu tidak ada apa-apanya bagi Jungkook? "Hai, ayo masuk."
"Eh nggak usah, ayo langsung berangkat aja, kamu udah siap 'kan?" Jawab Jungkook.
Diam sebentar diantara keduanya, sebelum Taehyung menjawab diantara jeda waktu tersebut, "Iya, udah siap. Aku ambil koperku dulu, kamu tunggu situ aja."
Moodnya berubah, dan itu tidak lepas dari arah pandang Jungkook. Melihat pria itu berjalan masuk ke dalam dengan agak sedikit malas, lalu menyeret kopernya dengan mata menghadap ke bawah. Jungkook bisa melihat dengan benar bahwa Taehyung berpikir terlalu banyak. Yang entah kenapa membuat Jungkook menjadi resah.
Iblis pada dasarnya memang tidak bisa membaca pikiran, tetapi mereka bisa mengerti perasaan kita. Mereka bisa membaca aura yang kita pancarkan, serta dengan raut wajah kita. Pada dasarnya hanya manusia itu yang paham dengan hatinya, iblis tidak bisa membacanya mereka hanya meresap rautnya, dan melihat perasaannya. Seperti kita manusia biasa melihat orang lain dan menebak-menebak perasaannya lewat mimik wajahnya, seperti itu juga yang iblis lakukan, tetapi iblis bisa memiliki jawaban yang akurat, itu kenapa mereka terlihat bisa membaca pikiran kita, nyatanya salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Swan [Kookv/Kooktae]
Fiksi Penggemar[NB: I plan to revise this story, but it will take time. But i will do it as soon as possible. Now, this story hasn't been revised yet.] Pada usianya yang ke delapan tahun, Taehyung pernah bermimpi tentang seorang pria berjubah hitam. Dia memberikan...