08

1.4K 181 0
                                    

Rindu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rindu. Seumur hidupnya Taehyung tidak pernah merasakan rindu sama sekali, kecuali saat di mana ibunya pergi meninggalkannya. Kenangan yang menjijikan yang tidak pernah ingin Taehyung ingat, malah menjadikannya sebuah kerinduan.

Dia benci itu. Dia benci fakta di mana dia sangat merindukan ibunya. Ibunya yang telah rela meninggalkan, tidaklah sama sekali pantas untuk di rindukannya.

Tapi kenapa? Kenapa rindu itu selalu datang kepada orang yang telah tega meninggalkan kita?

Seperti sekarang dirinya bersandar di atas ranjangnya, menatap lurus ke depan.

Sudah 2 Minggu lamanya Jimin pergi, tidak kunjung ada kabar sampai detik ini. Membuat Taehyung benar-benar penasaran soal apa yang sedang terjadi kepada Jimin. Apakah dia sudah menikah? Tidak mungkin, tidak mungkin Taehyung tidak diundang di pernikahannya kan? Lagian ini baru beberapa waktu yang berlalu.

Rasanya ingin sekali Taehyung, mengirim pesan pada sahabatnya itu, tetapi dia tidak berani. Bukan soal perasaan, tetapi takut akan respon sang sahabat.

Kalau boleh jujur, dia tidak terlalu peduli soal perasaannya saat ini. Dia hanya sedang rindu Jimin, sebagai sahabat, orang yang menemaninya setiap saat, setiap detik, dan waktu.

Tapi dia tidak akan berani untuk menerima respon sahabatnya. Takut. Dan selamanya akan takut.

Taehyung memutuskan untuk bangkit dari ranjangnya, lapar, berniat membeli makanan —ia terlalu malas untuk memasak.

Mengambil topinya, serta masker, berjalan ke luar, lagi-lagi mencoba menyamar dengan sekitar, sebelum matanya menangkap, sosok orang yang benar-benar sangat tidak ingin ditemuinya saat ini.

Sang ayah.

——

"Ngapain papa di sini?" Ujarnya dingin, tanpa menoleh sedikitpun kepada sang ayah di sampingnya.

"Mau ketemu kamu." Balas sang ayah, sedikit membuat Taehyung berharap selama beberapa detik, sebelum akhirnya kembali di jatuhkan, "Mau minta uang." Lanjut ayahnya.

Taehyung tertawa miris. Si gila sialan. Taehyung menatap lurus ke depan, menatap para pejalan kaki di sana, serta beberapa kendaraan bermotor, berlalu-lalang dengan santai.

"Uang ya? Hahahahaha, uang." Ujar pada dirinya sendiri.

"Ternyata seseorang bisa menganggap dirinya seorang ayah karena uang." Ujarnya lagi, kemudian menatap ayahnya miris, "Iyakan? Papa baru aja menawarkan diri untuk aku beli."

Ayahnya menatapnya geram, sungguh, malas rasanya berurusan dengan Taehyung, terlalu keras kepala dan menyusahkan, tetapi dia harus berusaha, setidaknya orang ini harus berguna baginya.

"Apa maksud kamu?"

Taehyung kembali menatap ke jalan, tersenyum, "Istilahnya, aku bisa beli seorang ayah dengan uangku. Buktinya papa keliatan baik sama aku, karena mau uangku. Harusnya dari dulu aku tahu itu, jadinya papa nggak perlu jahat sama aku."

Sang ayah naik pitam, Taehyung benar-benar telah menguras emosinya, "Gak usah sok jagoan kamu, sadar diri, kamu ada di posisi ini hanya karena saya! Saya ngerti yang kamu pikirin itu, hanya saya yang jahat di sini. Iya, saya jahat, tapi saya mau yang terbaik untuk kami. Kamu nggak akan bisa jadi kaya dan terkenal, kalau enggak gara-gara saya yang maksa kamu jadi artis. Kamu punya talenta, kamu nggak boleh sia-siain itu. Dan saya juga udah usaha, buat kamu jadi terkenal! Jadi saya juga harus menerima hadiahnya. Dan wajar saya minta uang ke kamu."

"Kaya, terkenal, pemusik, dan talenta. Semuanya, aku nggak ingin semuanya. Semua itu nggak bisa buat aku bahagia. Nggak bisa. Percuma. Semuanya nggak bisa buat aku bahagia! Sama sekali enggak! Rasanya cuman kayak aku jadi robot uang untuk papa! Dan aku benar-benar benci itu!"

"Taehyung! Kamu nggak tau gimana rasanya hidup susah, kan?! Jadi nggak usah sok tau!" Bentak ayahnya, marah. Marah sekali, pertama kali seumur hidupnya, dia melihat ayahnya semarah ini dan .... sedih.

"Selama ini yang kamu pikirkan hanya mama kamu sajakan?! Hanya wanita itu yang kamu anggap baik kan? Wanitanya yang memilih cerai dengan saya, karena takut dengan kamu! Istri saya lari karena kamu! Kami yang telah berjanji bersama seumur hidup. Kamu masalahnya. Dan biar kamu tahu, sekarang, setelah pacarnya pergi darinya, dia meminta uang ke saya, minta pada anakmu, katanya. Itulah seorang ibu yang sangat kamu cintai itu Taehyung!"

Taehyung terdiam, miris. Taehyung tau semuanya, tapi tolong jangan ingatkan dia. Itu hanya membuatnya semakin terluka soal hidupnya.

"Hah." Dia menghela nafas, menatap ke arah ayahnya dengan mata berair, "Nanti ku kirim uangnya, ayah pulang sana, terimakasih telah berpikiran untuk menemui aku." Tersenyum manis, masih menatap ke arah ayahnya yang mulai berdiri, menatapnya sebentar, lalu pergi meninggalkannya sendiri, terisak dengan air hujan, yang perlahan ikut turun.

Ah dia benci ini, entah kenapa langit seolah terlalu paham dengan perasaannya.

"Hiks." Isaknya, menutup mulutnya yang tertutup dengan masker hitam, perlahan memeluk dirinya sendiri, di antara dingin hujan pagi ini.

Hidup. Gambaran dari seluruh pertanyaan yang pernah ditanyakannya.

Jika Tuhan bisa menciptakan begitu banyak manusia untuk lahir, kenapa harus dirinya yang di lahirkan? Jika Tuhan bisa menciptakan begitu banyak kisah dan takdir di kehidupan, kenapa harus takdirnya yang begitu miris?

Sampai kemudian dia sadar, ternyata, dia memang bukan diciptakan oleh Tuhan.

Taehyung hanya perlu untuk tau, dan menerima.

Sampai kemudian, seseorang datang, membendung hujan untuknya, berjongkok di hadapannya dengan sebuah payung di tangannya.

"Jangan menangis, kamu membuatku ikut sedih." Ujarnya, membuat Taehyung menoleh ke arah pemuda di hadapannya.

Jungkook tersenyum begitu manis kepadanya, membuat Taehyung tersentuh, pria yang sama sekali tidak dipikirkannya datang, menemuinya, membendung hujan untuknya.

"Datanglah kepada aku dan aku akan memberikan kamu kebahagian."

Hahaha, udah lama banget nih nggak di update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hahaha, udah lama banget nih nggak di update. Maaf guys, hidup terlalu berat untuk di nikmati. 😭😭😭

Black Swan [Kookv/Kooktae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang