05

19 7 6
                                    

Yuhuui!! Hai semuaaa!!
Welkam! Balik lagi dong hehehe.

Jangan lupa bahagia, aku datang lagi dengan ceritaku yang absurd ini, hehehe

Delia, duduk termenung di taman belakang rumahnya, ia masih mengingat ucapan ibunya Andra tadi siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Delia, duduk termenung di taman belakang rumahnya, ia masih mengingat ucapan ibunya Andra tadi siang.

"Gimana hubungan Delia sama Andra?" tanya Aisyah, kepada teman dekat anak lelakinya itu.

"Baik, Umi, hubungan Delia dengan Andra baik-baik aja," balas Delia dengan senyuman yang indah.

Aisyah mengangguk, ia tahu kalau kedua anak manusia ini saling mencintai satu sama lain dan juga saling support dalam segala hal, hubungan yang terbilang lumayan lama, membuat Aisyah juga was-was.

"Kamu tahukan, Del kalau kalian beda?"

Mendengar hal itu, senyuman Delia langsung memudar. "Tahu umi, Delia tahu," jawab Delia.

"Delia, Umi mungkin terkesan orang jahat dalam hubungan kalian, tapi Umi harus mengatakan ini," lanjut Aisyah.

Delia hanya mengangguk, ia meremas ujung dressnya, dan memasang senyuman terpaksa.

"Gini Del, kalau kalian bersama salah satu di antara kalian harus ada yang berkorban lebih," jelas Aisyah.

Delia, jelas tahu maksud dari wanita itu.

"Bagaimana pun, kamu gak mungkin ninggalin agama kamu demi Andra, Andra juga gak mungkin ninggalin agamanya demi kamu, menikah itu bukan hanya menyatukan dua orang Del, tapi menyatukan dua keluarga, meskipun, memang kalian berdualah yang akan menjalaninya semua, tapi Tuhan kalian saja berbeda, bagaimana cara kalian searah Del?" tambah Aisyah.

"Iyaa, Delia ngerti maksud Umi," jawab Delia dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kamu ngapain bengong sendiri di sini, sayang?" Elsie datang, menghampiri sang putri, membuat lamunannya buyar.

"Eh, mama, kenapa ma?"

"Ada apa?" tanya Elsie yang tahu putrinya itu sedang berpikir berat.

"Gak kok ma, Delia gak apa-apa," jawab Delia, tersenyum.

"Delia, mama tahu, tanpa kamu bilang pun mama tahu pasti kamu kenapa-kenapa," kata Elsie.

Delia, memeluk sang ibu, ia menangis dalam pelukan ibunya itu.

Elsie mengelus rambut anaknya itu, "Delia, kamu pasti bisa kok melalui semua ini," ucapnya menenangkan anaknya itu di tengah isakan yang begitu keras.

🌻🌻🌻

Seminggu berlalu, Andra kini sedang kelipungan menguhubungi Delia, tapi tidak juga bisa, Andra juga sudah mencari ke kampus juga pada teman-teman Delia.

Persimpangan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang