06

34 6 0
                                    

Good night!!
Kembali lagi hehe

Mari kita lanjoet!!!



Pagi itu, sekitar pukul 9 Asma sudah bersiap untuk datang ke rumah Andra. Entahlah rasanya ia malas sekali pergi, karena ingin rebahan seharian, karena tidak enak dengan Umi Aisyah.

Dengan memakai hijab berwarna hitam dan baju berwarna pink soft, ia berpamitan kepada Sarah.

"Bu, Sarah pamit yah," ucap Sarah.

Dari jendela, tampak BMW berwarna silver berhenti di depan rumah Sarah.

"Itu pasti Pak Andra, bu," ucap Asma usai salim kepada ibunya.

"Yaudah, hati-hati," ucap Sarah kepada anak semata wayangnya itu.

"Pagi, Pak Andra." Asma menyapa Andra.

Sialnya Andra tidak membalas sapaan Asma, Asma meresa jengkel pada Andra.

"Es batu, dingin banget!" dumel Asma.

"Kamu ngomongin saya?"

"Bukan, Pak, saya ngomongin ibu saya, pagi-pagi saya dikasih Es batu, kan dingin, Pak," ucap Asma berbohong.

Asma kemudian tidak sengaja menatap Andra, ia menatap setiap inci wajah lelaki yang sedang fokus menyetir itu.

"Ganteng sih, tapi sayang...," batin Asma

Ia segera tersadar dari pikirannya itu, ia mengetuk jidatnya dan menggelengkan kepalanya.

"Jangan gila Asma, Astagfirullah!" batinnya.

🍂🍂

"Assalamualaikum, Umi." Asma langsung salim kepada Aisyah.

"Andra, dimana?" tanya Aisyah, ketika tidak melihat anak bungsunya itu, datang berbarengan dengan Asma.

"Oh, tadi katanya mau ketemu temennya sebentar, Umi," jawab Asma.

"Kak Saida, sama Kak Zurra, belum sampai ya, Umi?"

"Sebentar lagi kayanya-," belum sampai semenit ucapan Aisyah keluar, benar saja mobil Saida dan Zurra sudah tiba di gerbang.

"Yuk, kita sambut mereka," ajak Aisyah.

Usai menyambut kedatangan anak dan cucunya, mereka langsung masuk ke dalam rumah.

Sedangkan Aca, anak bungsu Saida malah nyantol pada Asma.

"Tante Amaa, Aca kangen sama tante Ama," ucap Aca girang.

"Ohya? tante Asma juga kangen sama Aca," balas Asma, kemudian mengecup pipi gembul milik Aca.

Asma berlanjut membantu menyiapkan minuman bersama Aisyah. Mereka menyiapkan jeruk peras dan buah yang sudah di potong-potong.

"Wihhh, enak yah, punya calon adek ipar baru," celetuk Zurra, membuat alis Asma tertaut, antara bingung dan canggung.

"Apaansih, kak!" tangkas Andra yang baru saja masuk ke ruangan tamu.

Persimpangan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang