"Sebelum masa depan, pasti ada masalalu.
Jadikan masalalumu pelajaran
Bukan penyesalan"_______________________________
_____________________
_________🕊🕊🕊
Seorang pemuda kini tengah bersiap siap dengan mengenakan pakaian seragam sekolahnya dengan rapi. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, tahun pelajaran baru, dan juga suasana yang baru.
Setelah selesai, ia kemudian bergegas berjalan menuju keluar kamar, menuju kearah dapur. Dimana, disana ada Abi dan Uminya yang sudah menunggu dirinya untuk sarapan pagi.
"Selamat pagi, Umi! Selamat pagi, Abi!" Sapa anak lelaki tersebut yang bernama Muhammad Arya Saputra Mahendra.
"Pagi anak Umi," sapa Umi Nisa dengan lembut. Sedangkan Abi Farhan hanya tersenyum ramah pada anak laki laki satu satunya yang paling ia banggakan saat ini.
Tidak banyak percakapan yang di lakukan, memang kebiasaan di keluarganya saat sedang makan tidak boleh sambil berbicara.
Setelah selesai sarapan, Putra bergegas untuk berangkat menuju sekolahnya. Setelah berpamitan pada Umi dan Abi, Putra berangkat pergi menuju sekolah.
Hanya dalam 15 menit perjalanan, kini Putra sudah sampai di sekolahnya. Terlihat, sudah banyak siswa maupun siswi kelas 10 yang sudah datang untuk melakukan pendaftaran ulang dan regristasi ulang.
Saat ini Putra menduduki kelas 12IPS. Yang tentunya tahun pelajaran ini adalah tahun pelajaran terakhir baginya.
"Putra...."
Terdengar ada yang memanggil dari arah belakang dirinya. Langsung saja ia melihat kearah belakang, setelah memastikan sepeda motornya terparkir dengan aman.
Ternyata yang memanggil adalah teman temanya, yaitu Yogi Aprianda, Andre suhendi, wildan Almindo, Geo Suryana, dan Tian Wijaya.
"Tumben, biasanya lo paling cepet diantara kita berangkatnya?" Tanya Andre.
"Coba lo liat jam!" Perintah Putra.
Andre yang bingung, langsung saja melihat jam miliknya. Ternyata masih menunjukan 06.45 menit.
"Busett... berarti gue yang kecepetan dong?"
"Makanya di liat dulu jam lo," Yogi ikut bicara.
"Gara gara lo, tidur gue keganggu," sambung Geo.
"Hehehe, sorry my freind. Gue terlalu semangat," ucap Andre dengan senyuman yang menampilkan gigi pepsodennya.
"Semangat boleh, tapi inget waktu juga," ucap Putra menengahi.
Keenam sahabat ini memang sudah seperti saudara, mereka selalu bersama semenjak kelas 10 lalu. Namun yang berbeda disini adalah, Wildan Amindo. Yang sedari dulu sangat irit bicara dan selalu berbicara ketika pada saat saat tertentu saja.
"Woy Tian, lo kenapa?" Tanya Andre yang sedari tadi melihat Tian senyum senyum sendiri melihat seorang wanita, yang dibilang masih anak kelas 11.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshin
RandomASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU Sebelum membaca, di wajibkan untuk follow terlebih dahulu! cerita ini di ambil dari ide Author sendiri, ya! jangan lupa dukung cerita ini dengan vote dan commen juga!😁😁 kalau ada typo, mohon di maafkan. ka...