Keluarga

653 69 8
                                    

Disebuah kamar kecil, terdapat seorang gadis memasuki kepala dua sedang bermalas-malasan. Dia Mikala Agnesia yang kerap disapa Kala itu kini sedang melakukan aktifitas kemagerannya yaitu, membaca novel sambil berleha-leha.

Ya dia gadis pengangguran nomor satu, karena apa? Diumurnya yang hampir memasuki 22 tahun depan dia belum menerima panggilan kerja, dan dia sudah menganggur sejak akhir tahun 2020 dan sekarang ini hampir menjelang akhir tahun dan dia masih menganggur.

Kadang dia suka sebal kepada tetangganya atau keluarganya baik dari pihak ibu atau ayahnya tiada henti saat mereka bertemu dengannya pasti akan memberikan pertanyaan seperti ini, 'Kala masih nganggur ya?' 'Kala apa punya lowongan kerja buat anak bibi' 'Kala cepat cari kerja buat modal kawin' ya kira-kira seperti itulah mereka bertanya kepadanya.

Dan respon dia hanya bisa tersenyum saja tak bisa menimpali mereka dengan kalimat yang tak mengenakan, kadang Kala ingin rasanya menimpali mereka seperti ini 'Iya susah cari kerjaan sekarang mah jangankan yang udah tua, yang baru lulus saja sekarang susahkan ya cari kerja, kecuali jalur belakanglah atau minimal punya duta buat bisa dimasukin kerja.' tapi dirinya merasa dia masih punya hati gitu buat gak mengeluarkan kata-kata seperti itu.

"Yaallah andai ada yang ngajak aku kerja aku mau asalkan halal gak masalah gaji kecil juga, asal jangan jadi pengangguran gini." keluhnya tanpa sadar dia berteriak dan terdengar sampai lantai bawah, ya kamar dia atau bisa desebut kamar dia dan keluarganya berada dilantai dua semua, dan lantai bawah dipakai untuk ruang tamu, ruang santai, dapur, dan wc.

"Berisik Mikala anak Bapak Darmawan malu sama tetangga." teriakan sahutan yang membahana terdengar.

Kala yang mendengar suara teriakan itu terdiam karena dia tahu siapa yang menyahutinya siapa lagi kalau bukan..

"Kala cepet turun jangan mojok dikamar" teriakan kembali terdengar.

Kalian bisa menebak suara siapa itu? Ya itu suara Nyonya rumah ini.

"Iya mah ini mau turun kok." jawab Kala sambil bangkit dan berjalan keluar kamar, saat dia melewati kamar adiknya dia terbuka sedikit yang menghadirkan sedikir celah untuk melihat kedalam.

Dan boom. Saat dia menyembulkan kepalanya untuk melihat aktivitas adiknya Kala kaget dan tak menyangka adiknya bungsunya yang kini tengah memasuki SMP sudah memiliki pacar dan sekarang dia sedang bervidio call. Astaga Kala yang melihat geli sendiri.

Dan tiba-tiba ide jahil terlintas di otaknya, dia perlahan mundur dan saat merasa telah agak jauh diapun berteriak kencang sambil berlari kearah tangga, "Mama, adek pacaran mah nih lihat dia lagi Vidio Call sama pacarnya".

Sang adik yang mendengar itu sontak menoleh kearah pintu yang sudah terbuka lebar dan langsung menatap layar ponselnya yang sudah mati. Dia mengerjap-ngerjap matanya dan memperoleh kesadaran lagi dan langsung saja dia mengejar sang kakak yang sudah tiba diruang makan.

Si bungsu menghampiri sang nyonya yang sedang menata makanan saat sudah sampai dia mengadu dengan manja, "mamah kakak ngejek adek tuh"

Kala yang mendengar sontak menoleh kearah sang adik, "Heh mana ada ya aku ngejek kamu." Sanggahnya sambil mendelik.

Adiknya yang melihat itu mengadukan lagi, "mamah tuh lihat kakak sekarang ngedelik ke adek."

Kala yang akan menjawab aduan sang adik tiba-tiba terhenti saat suara ibunya menginteruksi, "Mikala, Zafira ini ruang makan, gunanya untuk apa?"

Kala dan fira yang mendengar pertanyaan itu langsung menunduk, "untuk makan mah."

"Nah itu tahu gunanya untuk makan jadi berhenti jangan ngulah" katanya.

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang