Author pov
Ian duduk kembali setelah Delton dibawa keluar "anda sudah ingin memulai sidangnya?" Bella mengangguk "sedangkan saya akan membuat dia takut" sang pengacara mengangguk.
"Jangan sampai anda ketahuan"
Bella tersenyum manis kearah Ian "saya tidak sebodoh itu, anda bisa pergi" pria itu berdiri lalu meninggalkannya sendiri.
Wanita cantik itu menatap keluar gedung, "nerakamu akan datang Delton"
.
.
Delton duduk dirumahnya hatinya sedikit gelisah karna mengingat ucapan Bella yang ingin membawanya kepersidangan namun pria itu meyakinkan diri bahwa sang keponakan tidak sekejam itu.
Tiba tiba bunyi Ting terdengar, dia pun langsung membuka ponselnya ada pesan dari nomor tidak dikenal "aku tau kamu sering mengonsumsi serbuk putih Delton, jadi sembunyilah karna aku sudah melaporkannya kepolisi" dengan reflek dia langsung melempar ponsel samsung.
Tangannya bergetar hatinya yang gelisah kini tambah gelisah "sialan!" Dengan tergesa gesa dia berlari menuju kamar dan berganti baju.
Dengan baju hitam hitam dan backpag dia keluar dari rumah mewahnya itu.
"Aku harus cepat" setelah bergumam itu dia mengambil salah satu motor besarnya lalu mengendarai menuju entah kemana yang penting sekarang dia harus pergi.
.
.
Bunyi nyaring terdengar dimana mana, para pendosa mengelilingi tempat itu ada yang menari seperti tidak ada hari esok ada juga yang sedang mencoba melupakan masalahnya dengan meminum minuman haram.
Bahkan ada juga yang sedang saling meraba dan mencium dipojok, contohnya salah satu wanita berumur 39 thn yang sudah memiliki anak.
Tubuhnya sudah berada dipangkuan seorang pria tua, bajunya sudah melorot membuat payudara berlapis bra itu terlihat namun dia sama sekali tidak malu "sayang, aku ingin membeli tas baru"
Suara manja dengan desahan kecil.
"Aku akan transfer" senyum dibibirnya merekah "terima kasih sayang, aku akan melayanimu sampai pagi"
Terdengar tawa mesum dari kakek kakek yang memangkunya.
Plak, bokongnya ditampar "kau memang jalang Jamila"
Wanita itu adalah Jamila yang sekarang kembali menjadi jalang karna diceraikan Delton, dia tinggal diapartemen yang dibelikan oleh costumernya ini tidak peduli anaknya yang masuk kepenjara.
Tepatnya mencoba tidak peduli, Jamila juga seorang ibu dia juga sayang dengan Gisel namun sifat serakahnya menang dia tidak ingin menjadi miskin "ayoo kita kekamar" keduanya akhirnya menuju lantai atas untuk menikmati surga dunia yang berdosa.
.....
Setelah lelah perkerjaannya selesai dia langsung disuruh pergi karna istri costemernya menelpon
Dengan tubuh lelah wanita itu berjalan keluar club, tiba tiba langkahnya dihadang pria berbadan besar, Jamila mengira para pria ini tergiur dengan badanya.
"Maafkan aku tampan tapi malam ini aku sudah dipesan, tapi aku akan memberikan kalian nomor ku" tanpa mendengarkan Jamila salah satu dari mereka membopongnya, dengan wajah kesal wanita itu memukul pelan punggung pria yang membopongnya "kalian keras kepala", mereka membawa jalang itu menuju suatu tempat seperti pelabuhan hal itu tentu membuat sang wanita bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑪𝒉𝒐𝒄𝒐𝒍𝒂𝒕𝒆 𝑪𝒐𝒔𝒎𝒐𝒔 {END}
FantasySybella Chloris Lyoldi seharusnya menjadi pewaris perusahaan Lyoldi, sejak ayahnya pergi dari dunia karna insiden itu. Namun Bella yang baru berumur 17 tahun malah mempercayai sang paman yang ingin membantunya mengurus perusahaannya, tidak ada ya...