Sybella Chloris Lyoldi seharusnya menjadi pewaris perusahaan Lyoldi, sejak ayahnya pergi dari dunia karna insiden itu.
Namun Bella yang baru berumur 17 tahun malah mempercayai sang paman yang ingin membantunya mengurus perusahaannya, tidak ada ya...
hello guysss~~~ Please VOTE, COMENT, n sorry for TYPO
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author pov
Karna kantor Zeus agak jauh dari kampus, Bellapun diantarkan oleh supir calon tunangannya itu.
sampai dikampus tentu saja dia dibicarakan, seorang bintang kampus yang baru berpacaran dengan owner prusahaan besar banyak yang memuji dan iri tentunya.
yang dibicarakan hanya berjalan dengan santai, sampai dikelas pun dia lngsung duduk tanpa mengherani orang orang "Bella" wanita itu mengalihkan pandangannya dari ponsel kearah suara pria yang memanggilnya.
Pria itu adalah Dion, "selamat kalian serasi" hanya kalimat itu "terima kasih" Bella membalasnya dengan senyum manis berbeda dengan Dion.
senyun dibibirnya terlihat terpaksa entah apa yang dipikirkan pria itu, "sejak kapan kalian berpacaran?" Dugaan Bella benar orang orang akan bertanya tentang itu "1 thn yang lalu, dia sangat baik kepadaku"
Pria itu mengangguk sambil tersenyum "syukurlah, tapi apakah kamu tidak meny-" belum sempat selesai sudah ada teriakan Nora dan Ana memotong pembicaraan mereka.
"BELLA!" Bella berbalik kebelakang menghadap kearah tempat duduk yang baru diduduki itu "ada apa?" Kedua temannya itu menatap menyelidik "sejak kapan kamu pacaran dengan Zeus?" Bella terkekeh melihat ekspresi bersemangat keduanya "sejak satu tahun yang lalu" Nora dan Ana menatap temannya tidak percaya "bagaimana bisa kau tidak memberitahu kami?" Ana mengangguki ucapan Nora.
Bella memasang wajah bersalah "maafkan aku, aku tidak ingin menjadi pusat perhatian seperti yang kalian tau" akhirnya mereka mengangguk mengerti "apakah kau mencintainya?" Yang ditanya mengangguk.
Ana melanjutkan pertanyaannya "tapi apakah kau biasa saja dengan tuan Zeus yang cacat bagaimanapun kau adalah gadis cantik kau bisa mendapatkan yang lebih baik, Aww!"
Karna ucapannya Ana dicubit oleh Nora, sedangkan Bella malah terkekeh "maafkan Ana, dia memang suka tidak ada filter saat ngomong"
wanita itu hanya mengangguk "tidak papa, aku memang mencintainya walaupun dia mempunyai kekurangan akupun juga mempunyai kekurangan" Ana memandang Bella dengan kagum "kau benar benar sangat mencintainya"
B ella mengangguk sambil terkekeh "apa yang kau suka darinya?" Mendengar pertanyaan Nora, Bella tersenyum kecil
"dia pantang menyerah, selalu serius memperjuangkanku dan dia juga sangat setia walaupun banyak wanita yang lebih dari pada aku disampingnya namun dia tetap mencintaiku"
kedua wanita yang mendengar temannya bercerita menjadi senyum sendiri, "sepertnya kekasihmu sangat romantis" Bella mengangguk "aku bersyukur atas itu"
Bella kembali menghadap kedepan, pandangannya bertemu dengan Dion "oh iya, apa yang kau ingij katakan tadi?" Pria itu bergeleng pelan "tidak ada apa apa" Bella hanya mengangguk paham, tidak peka dengan temannya.
