Satu tahun berlalu setelah Dara resmi berpacaran dengan Dika. Tanpa Dara sadari sebelumnya, ternyata ia juga memiliki alter ego bernama Adeline.
Adeline adalah sosok yang berbahaya karena ia mengambil keuntungan dari tubuh Dara. Adeline memiliki rah...
Jay mengajak Adeline dinner di sebuah restoran mewah yang terletak jauh dari kantor. Bukan hal yang sulit bagi Jay untuk makan di restoran mewah. Selain berasal dari keluarga yang kaya, Jay yang menjabat sebagai supervisor memiliki gaji yang besarnya dua kali lipat dari gaji staf.
"Akhirnya kita bisa ketemu lagi." Ujar Jay sambil menuangkan wine di kedua gelas miliknya dan milik Adeline.
"Yah... Tubuh ini lagi susah diambil alih, Jay." Keluh Adeline.
"Sepertinya Dara udah curiga sama kita." Curhat Jay sambil memberikan gelas milik Adeline.
"Oh ya?"
"Beberapa hari yang lalu dia ke meja aku buat ngasihin berkas. Abis itu dia tiba-tiba nanya, apakah aku kenal Adeline? Aku jawab aja nggak kenal. Terus dia nanya lagi, apakah belakangan ini aku pergi ke Aeon Mall? Aku jawab nggak juga. Keliatannya sih Dara percaya-percaya aja. Tapi, entahlah..." Jay berkata dengan wajah yang serius.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sepertinya Dara percaya sama kamu. Dara itu... Mudah percaya sama orang lain." Jelas Adeline.
"Aku harap juga begitu." Setelah steak terhidang di meja Jay dan Adeline, mereka pun lalu menyantapnya.
* * *
"Del, aku boleh minta tolong sesuatu?" Tanya Jay ketika makanan di meja mereka sudah habis dan tinggal menyisakan wine.
"Apa?"
"Bisa nggak kamu terus menguasai tubuh ini? Jangan biarin Dara yang mengambil alih." Pertanyaan Jay lebih terkesan sebagai perintah. Wajah Adeline berubah menjadi serius. Ia pun menggeser posisi duduknya mendekati Jay.
"Memangnya kenapa?" Tanya Adeline.
"Aku takut Dara tau tentang hubungan kita. Bisa aja dia terus nyari tau kebenarannya, terus pergi ke psikiater, dan kamu akan pergi untuk selamanya." Intensitas pertemuan Jay dan Adeline yang sedikit, membuat Jay khawatir. Adeline lalu tersenyum miring.
"Kamu nggak ingin kehilangan aku? Apa kamu udah berhasil melupakan orang yang kamu cintai itu?" Jay terdiam tak bisa menjawab. Adeline yang cerdas pun bisa menyimpulkannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.