What If - Kim Joongoo (Wanitaku)

2.2K 148 28
                                    

I could try to run, but it would be useless.
- Never Be the Same (Camila Cabello)

Seorang wanita dengan rambut terikat sanggul itu sudah beberapa kali meneguk gelas berisi alkohol jenis tequila.

Pikirannya kacau, ia tidak bisa berpikir jernih. Yang ia rasakan hanyalah rasa sakit yang menjalar hingga ke nadi.

Kewarasannya sedikit terganggu oleh sebuah lintasan memori. Sebuah lintasan memori yang membawanya ke beberapa saat tadi.

Saat di mana ia melihat seorang pria tengah bercumbu mesra dengan wanita berpakaian seksi.

"Hah, pikirnya dia tampan sampai membawa wanita? Dasar Bren*sek!"

"Sampah itu benda mati, tapi kenapa dia hidup?"

"Hei, kau. Beri aku satu gelas lagi"

Wanita itu terus meracau tidak jelas. Ia tidak mabuk, hanya saja pikirannya sedang tidak baik-baik saja. Hingga tidak mengindahkan eksistensi seseorang di belakangnya.

"Jaena..."

"Gila! Padahal sudah jelas dia pasti sedang berhubungan dengan wanita itu, tapi kenapa aku malah mendengar suara jeleknya?"

Mendengar cercaan tersebut, seseorang dibelakang wanita bersanggul itu sedikit meringis.

"Hei, Jaena... ini aku," Panggilnya sekali lagi.

"Grhhh!" Wanita itu menggeram, menyentak tangan seseorang yang mencoba memegang lengannya.

"Apa kau, ban*sat? Pergi!" Ucapnya dingin dengan sorot mata tajam. Saat menyadari siapa orang itu, ia memberikan tatapan malas.

Pria yang sedari tadi memenuhi isi pikirannya. Pria yang mengacaukan kewarasannya. Pria yang sialnya menumbuhkan perasaan istimewa di dalam dirinya.

Kim Joongoo.

"Sedang apa kau di sini?" Tanya wanita bernama Jaena tersebut berusaha santai.

"Menjemputmu," Jawabnya tak kalah santai.

Jaena menolehkan kepala, menatap datar pria di sampingnya.

"Tidak perlu. Aku bisa mengurus diriku sendiri"

Joongoo melontarkan kekehannya, "Biasanya kau memanggil namaku, kenapa sekarang tidak?"

Jaena memutar netra malas, apa-apaan? Seorang pria yang telah memiliki wanita sedang menggoda mangsa lain?

Maaf, tapi ia tidak akan tertipu.

"Aku bukan wanita murahan, maaf saja"

Joongoo tersenyum tipis.

Benar, Jaena bukan wanita murahan. Ia tahu itu.

"Tidak ingin pulang? Ada yang ingin kubicarakan"

"Tidak ada tempat yang bisa kusinggahi, pulang mana yang kau maksud?" Sindir Jaena sinis.

"Kau tahu, apartment-ku," Ucap Joongoo ringan, tidak mengira akan membawa kemarahan pada wanita di depannya.

"Kau memang gila, ya rupanya? Masih bisa mengajakku ke tempatmu di saat kau sendiri sudah memiliki wanita lain? Kau pikir aku pela*ur?"

Joongoo terkejut, wanita siapa yang dimaksud?

"Wanita? Wanita yang mana?"

Jaena menatap Joongoo takjub, 'Wanita yang mana' katanya?

Wah, Jaena tak habis pikir. Jadi sudah berapa wanita yang ia kencani? Pria memang tidak bisa di percaya.

"Pikir saja sendiri!" Wanita itu beranjak dari kursinya, membayar keseluruhan gelas tequila yang ia minum lalu segera pergi.

WHAT IF (LOOKISM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang