C

9 2 0
                                    

Kata kata yang ga baik ga boleh di tiru oke!!! Beres baca kata jelek langsung istigfar ya.... Astagfirullullah.

༶•┈┈⛧┈♛

Hari ini adalah pelajaran kesenian, hari yang paling di nanti nanti oleh semua siswa wanita yang tak lain dan tak bukan yaitu Arka Kusuma most wanted dikalangan guru dan siswa.

Tapi beda halnya dengan Gea yang malah takut bertemu guru tersebut, sesudah kecerobohannya kemarin ia semakin yakin  bahwa nilainya akan terancam. Tepat pukul 7 pagi Pak Arka memasuki kelas dengan membawa buku absen dan materi yang kan dijelaskannya hari ini. 

"Selamat pagi semua, bagaimana kabarnya hari ini? siap untuk belajar kelas saya? tentunya siap bukan, langsung saja tanpa basa basi lagi mari mulai pembelajaran kali ini, sebelumnya mari kita berdoa, sudah ada ketua kelas?" anak anak tidak diberi waktu untuk menjawab pertanyaan sebelumya, memang ya guru satu ini minta ditampol hehe becanda pak

"Sudah pak " jawab anak anak sembari menunjuk Aqil yang menjabat sebagai ketua kelasnya. Mereka melakukan pemilihan, karena ini merupakan 1 minggu nya mereka telah belajar disekolah tersebut. Aqil mulai memimpin doa agar mempersingkan waktu.

" saya absen dulu, yang hadir angkat tangan dan mengucapkan "siap hadir pak"

Arka mulai mengabsen nama nama yang ada dikelas tersebut, hingga akhirnya ia sampai pada nama Gea " Gea Clarise" panggilnya, Gea yang terpanggil pun merasa was was untuk menjawab, ia takut kalau gurunya itu mengenali dirinya.

"Siap hadir pak" Arka menengok ke arah sumber suara, tampaknya ia mengenali suara tersebut Gea yang menyadari itu pun mengumpat dalam hatinya "mati gw" tapi tanpa diduga ia hanya mengeluarkan senyum tipisnya saja, yang malah membuat jantung Gea berdetak tak karuan.

Dea yang melihat itu hanya berbicara "santai aja lah, Pa Arka ga akan kenal lu kok, lagian kan itu 7 hari lalu pasti udah lupa lah" gea yang sedari tadi pun menjadi sedikit lega akan ucapan temannya itu. 

Selang 1 jam 30 menit pelajaran Pak Arka pun selesai dan dilanjut dengan pelajaran lain yang akhirnya terdengar bel kebangsaan anak anak yaitu bel istirahat. seluruh murid mulai pergi meninggalkan kelas dan langsung melesat pada meja di kantin untuk menambah stamina yang telah terkuras selama pelajaran tadi, tak terkecuali Gea dan Dea yang sudah memesan 2 mangkok soto ayam, memang hujan hujan begitu enak nya makan yang hangat. Sedari pagi awan memang sudah menampakan sisi gelapanya. 

3 Serangkai pun sudah menampakan dirinya di kantin sekolah, terlihat murid murid mulai mengalihkan pandangannya dari makanan yang tengah di santap. Entah itu kebetulan atau memang rencana Tuhan, kursi yang kosong hanya tersisa di meja Gea, mau tak mau mereka makan dimeja yang sama, lagi. Gea yang menyadari kedatangannya pun mulai berpindah tempat di samping Dea agar tidak bersebelahan dengan mereka. Belum sempat ia berpindah, tempatnya sudah di isi oleh Bayu, kaka kelasnya. 2 gadis tersebut hanya tersenyum canggung disituasi tersebut.

"Sorry ya kita duduk disini lagi, abisnya ga ada kursi lain udah penuh semua" 2 gadis tersebut hanya menjawab dengan anggukan. 

Dari bawah meja, Gea menendang kecil kaki Dea yang berada di seberangn gadis tersebut. Ia mulai tidak nyaman diam dikursi tersebut, apalagi kini ia bersebelahan dengan Arka, guru yang 2 hari lalu ia kira kaka kelasnya. Dea yang di tendang pun tidak ada respon apa apa, malah ia terlihat menikmati makanannya. Gea mulai menendang lebih keras tapi yang merintih kesakitan bukan Dea melainkan Atlas, pria yang duduk disebelah Dea.

"Ada apa lu nendang nendang kaki gw? "ucapnya dengan menatap Gea. Gea yang mulai menyadarinya pun mulai mengutuk dirinya sendiri " bego bego" 

"E-eh engga ka, tadi kaki saya ehh
... kesemutan makanya saya tendangin eh ga sejaga kena kaki kaka" ucapnya dengan gelagapan. Dea hanya tersenyum melihat kelakuan temannya itu.

"Ada apalagi kamu gea, kamu ga nyaman karena ada saya? " ucap pria disampingnya. sontak Gea dan Dea terkejut dengan apa yang baru saja meraka dengar, matanya nyaris keluar karena ternyata guru nya itu mengenali dirinya.

" HAA, Bapak manggil saya " tunjuknya pada diri sendiri

" Ya iyalah Gea Clarise memangnya disini ada lagi yang namanya Gea? tumben manggil saya Bapak, bukannya kemarin manggil kaka ya" balasnya meledek yang di ikuti dengan tawa, tak lupa Bayu juga ikut terkekeh

"Hehe, maaf pak saya kira bukan guru, abisnya Bapak muda banget sih mukanya" sa ae si bambang nge baik- baikinnya

"Anjay bapa guru digombal anak muridnya nih, ahayyy"

"Emang sih saya itu masih muda ganteng lagi" 

" Hhhhe iya pak, kami pamit ya, Pak Ka mari kami duluan" sambil menarik tangan Dea.

Tak disangka pria yang terkenal cuek akan wanita itu, mencengkram tangan gadis tersebut " Permintaan maaf lu belum gw terima" ucapnya tanpa melihat muka gadis tersebut 

"Kok gitu kak, Gea kan udah minta maaf tadi"

"Tapi gw belum maafin lu, paham?" sambil mengajak 2 sahabatnya itu pergi lebih dulu dari gadis tersebut

"Bentar nyett, ah nasgor gue belum abis" Ucap bayu sambil menyuap 1 sendok penuh dalam mulutnya

"Lama lu kalau makan, bungkus lah bungkus" ajak Arka yang sedari tadi sudah selesai, tanpa menunggu lagi mereka pergi dari hadapannya. 

Dalam perjalanannya ke kelas mereka hanya mebicarakan kejadian tersebut sedari tadi

"Lu sih pake acara mau nendang gue segala, karma kan lu" Ledek Dea

"Niat gw itu mau ngajak lu pergi dari kantin Deaaa, ah taunya malah gini, pliss Tuhan tolongin Gea, Gea mau tentram di SMA" ucapnya dengan nada menangis.

"Memang hidup kadang tak sesuai dengan yang di inginkan, tapi Sang pemaha hidup tau apa yang harus ada bagi makhluknya"
-anonim

༶•┈┈⛧┈♛




BuBuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang