Prologue

3.1K 195 94
                                    


FIRST LOVE.. dua kata . Membuat hampir semua orang tergila-gila ketika mengalami masa ini , setiap saat , setiap waktu , dipikiran hanya terisi apa yang sedang dia lakukan , apa dia sudah makan , apa dia baik-baik saja .

Yeah , itu yang terjadi pada diriku saat memasuki jenjang kelas 9 SMP bulan ke 3 . Anak laki-laki itu membuat semua duniaku sekejap terasa sangat indah walaupun dia tidak tahu perasaanku padanya . Aku adalah orang tipe pemalu , tidak berani mengucapkan apa yang dirasakan oleh diriku terhadap orang lain , membuatku sangat rugi . Jadi bahan ledekan temen , suka salting di depan dia yang membuat aku malu banget .

Remember it people , first love is bad people . You can't focus with your study ! It makes your score decreased so dramatically eventhought you can feel the best thing for a whole year . It makes you feel a lot of disadvantage because you're the one who like him/her so you'll do anything he/she ask you to do.

"Sean , can you pass me the coffee please ?" ucapan pertamaku dengan mata yang masih bengkak kepada adik laki-lakiku setelah bangun tidur di kamar terindah , tercintaku yang sangat amat berantakan . Ibuku tidak pernah membereskan tempat tidurku dan ia juga tidak menyewa pembantu untuk bersih-bersih. Dia tidak pernah pusing-pusing mikir kamarku karena bagi dia kamarku sendiri adalah kewajibanku , untungnya baju-bajuku dan kegiatan-kegiatan masak masih dilakukan olehnya walaupun kadang aku membantu karena merasa kasihan sejak dia menginjak angka 45 .

"Can't you get it yourself ? Dasar pemalas" rengek adikkuyang sering aku suruh-suruh jadi wajar saja kalau dia menolak , kemudian ia meninggalkan ruangan membuat diriku sendiri lagi di kamar . Dia bocah kecil yang menjadi sasaran para wanita di kelasnya soalnya tampang dia sih lumayanlah , diatas rata-rata . Tahun ini umur dia 14 tahun , bentar lagi akan melewati ujian nasional . Aduh kelas 9 lagi , jadi keinget memori yang buruk .

"Mimpi yang aneh" yeah , tadi malam aku mimpi tentang masa-masa bahagiaku di sekolah . My , first love... , Alexander Grayson.. Ugh , forget it .Ngapain aku pusing-pusing mikirin dia lagi setelah dia pergi meninggalkan aku dan teman-teman sekelasnya tanpa satu patah kata perpisahan tapi mungkin aja aku bisa ketemu dia soalnya kan dia di London dan aku juga diterima lamarannya di sana aduh ngapain lagi sih mikirin dia . Kudengar sih keluarga dia ke London karena pekerjaan ayahnya yang bagus sehingga dioper ke luar negeri jadi seluruh keluarga dia ikut pergi .

Aku beranjak dari tempat tidur lembutku dan melepaskan sentuhan kepalaku kepada bantal bulu angsa kualitas bagus yang kudapat dari undian . Menuju ruang tamu dan menuang segelas kopi dan menatap keluar jendela , menatap halaman rumahku yang dihinggapi sebuah mobil , pot-pot tanaman dan rumah kecil milik anjingku , Till .

"Tentang semalam , apa kamu sudah memikirkannya baik-baik Ly ?" ucap ibuku yang sedang duduk disofa kulit berwarna coklat pemberian pamanku pada saat perestuan rumah baru sambil menjahit .

"Sudah... aku akan pergi mom . Itu tawaran yang bagus , tidak mungkin aku akan menolaknya . Tapi , mama bisa ngurusin Sean kan ? Susah mau ninggalin kalian berdua , aku takut Sean membuat mama kecapean dan akan berpisah rumah setelah 22 tahun lamanya aku tinggal bersama dengan kalian" balasku dan kemudian duduk disampingnya dan menatapnya dengan senyuman setulus-tulusnya dariku .

"Baiklah jaga dirimu , nak" ibuku berhenti dari aktivitasnya yang sedang melipat-lipat baju yang telah disetrika dan memelukku . Dengan sekejap rasa hangat seorang ibu membuatku memeluknya kembali. "Ingat untuk menelepon ibumu sekira-kiranya seminggu sekali ya" dan ia melepaskan pelukannya

"Tentu saja , aku tidak akan melupakan kalian . Lagian juga kalau lagi ada liburan panjang aku pasti pulang"

"Mama sudah telepon paman tadi malam , menanya kabar sambil menyuruhnya untuk menjaga dirimu" kemudian ia berpaling dari tatapanku dan memulai aktivitas melipat bajunya lagi .

"Come on , mom . I'm not a child"

"Mama tahu , tapi tetap saja kamu anak perempuan . Uncle Douglass akan menjemputmu setibanya kamu di bandara Heathrow" tatapannya kembali kepadaku dengan senyuman hangat seorang ibu .

"Okay , okay . Aku mau beres-beres dulu" beranjak dari sofa kulit yang nyaman dan lurus menuju kamarku yang masih berantakan . Mengeluarkan koper Samsonite yang kubeli dengan uangku sendiri dan memasukkan baju-baju , gaun-gaun dan kepentingan-kepentingan lainnya . Besok aku akan meninggalkan Indonesia . Huff~ aku berhenti sejenak dan memikirkan England... untung saja aku udah belajar cara ngomong aksen british yang keren . Krek~ , bunyi terbuka pintu kamarku . Ibuku berada di depan pintu

"Habis ini ikut mama . Kamu perlu baju dingin , sekarang disana lagi musim dingin . Kamu ga bakal tahan sama cuacanya apalagi kita udh kebiasaan tinggal diiklim tropis begini"

"Okeh , okeh"

Setelah membereskan barang aku langsung take a quick shower dan makan sarapan ringan . 3 biskuit dan segelas susu strawberry dan kemudian pergi dengan mom untuk berbelanja di mall , mencari baju dingin . Mom membelikan aku 3 sweater , 1 mantel , boots tinggi , topi hasil rajutan , sarung tangan yang tebel sama penutup telinga yang hangat .

"Pulang aja ya . Aku masih harus ngucapin goodbye sama temen-temen" Setelah itu kami pergi menuju tempat parkir kira-kira di lantai 7 mencari mobil yang aku bawa kesini , aku membawa mobil Outlander Sport punya papaku karena dia lagi sibuk sama kerjaannya di rumah . Memasukkan kunci , start , dan gas menuju rumah yang sebelumnya membayar tarif parkir dan sampai rumah sekitar jam 2 siang kemudian menelpon temen-temen deketku mengucapkan selamat tinggal dan terima kasih karena sudah menjadi temanku selama aku tinggal di Indonesia dan suruh mereka mampir ke rumahku yang di London kalau mereka sempat pergi ke sana .

Besok paginya , jam 3 aku sudah harus standby . Alarm hp bangunin aku yang sedang asik ngorok karena kecapean yang mungkin karena tangisan-tangisan yang merasa akan kangen sama mom , papa sama adek . Beranjak dari tempat tidur , mandi dan mengenakan kemeja lengan pendek dan celana denim gelap , serta mengenakan boots dan mantel yang kemarin ku beli sama mom .

Perjalanan ke airport butuh waktu hampir satu setengah jem karena macet ada kecelakaan di jalan yang untungnya tidak ada korban jiwa . Menginjak tanah Bandara International Soekarno-Hatta dan mengucapkan goodbye kepada ketiga anggota keluargaku dan anjing kesayanganku . Mama , papa sama adekku Taylor Owen . Oh ya , aku ini keluarga keturunan campuran sebenernya . Mamaku sih orang Chinese Indonesia tapi papaku murni Amerika jadi tampangku sedikit bule-bule gitu , apalagi adekku yang tampangnya bule banget makanya bikin cewe-cewe kelasnya pada naksir .

"Good bye , mom" menghembuskan nafas berat harus meninggalkan mereka dan melambai-lambaikan tangan sebagai isyarat mengucapkan selamat tinggal yang sangat lama .

"Good bye , Taylor Callie" lambaian tangan adikku sempat membuat mataku berkaca-kaca namun aku berusaha menahannya dengan senyuman lebar serta melambai-lambaikan tangan ke dia . Setelah itu mereka pergi dan tinggal aku sendirian dan jalan ke dalam bandara untuk check-in . Namaku Taylor Callie . Diambil dari marga papaku Taylor dan dicampur dengan nama pilihan papa dan mama , Callie .

HUHH~WAIT FOR ME ENGLAND AND GOODBYE INDONESIA~

Author's Note :

Hi , aku nulis novel romance sekarang . Lagi pengen nyoba sensasinya , jangan takut aku ga bakal berhenti salah satunya trus ga bakal dilanjutin lgi . Itu kalo hanya terdesak sama kehabisan ide . So di multimedia itu cast buat Taylor Callie , iya.. Emma Watson dia cakep banget wkowkwowk...

First Love Flavor : Meeting Again [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang