Part 2 - Panik Interview !

1.7K 132 75
                                    

Pertama dari segala-segalanya, saya mohon maaf kepada para pembaca kalau ada salah kata karena saya orangnya typo dan penulisan tanda baca yang tidak sesuai. Dan terima masih sudah meluangkan waktunya untuk membaca cerita aku.

Aku terbangun saat alarm berbunyi dibawah bantalku yang sengaja kupasang sangat kencang agar dengan cepat aku dapat memulai semua kegiatan sebelum interview yang akan dimulai pada saat jam 9 di Silverspoon Corp. Walaupun aku tidak terlalu pasti akan mendapatkan tawaran ini tapi 'apa salahnya mencoba' itu yang aku pikirkan karena aku bisa saja balik lagi ke Indonesia terus lamar di perusahaan yang lumayan upahnya di Indonesia ataupun perusahaan lain di Inggris. Saat ini jam menunjukkan pukul 5 pagi dan aku bisa sedikit bersantai-santai karena semua keperluan untuk interview nanti sudah mantap aku kuasai. Praktek maupun tugas-tugas yang harus dikerjakan.

"Okay, kita mandi dulu Allie" desahku saat melihat kaca di meja rias kamarku yang berusaha untuk menghilangkan rasa gugup dan pergi menuju ke kamar mandi di kamarku

"Allie, sudah bangun?" suara paman Douglass terdengar dari bawah tepat setelah aku selesai ganti baju dengan baju yang sudah rapih, menggunakan jas panjang berwarna putih dan dress yang menutupi lututku namun masih memperlihatkan kulit kakiku yang putih kemerahan dan mengenakan sebuah tas kecil berisi file-file penting untuk nanti, seperti biodata tentang pengalaman kerja dll.

"Iya, 5 menit lagi aku turun" duduk di tempat tidur sejenak dan meremaskan seprai tempat tidur dengan kuat seakan-akan itu dapat membuat diriku merasa lebih baik. Kemudian aku mengambil telepon genggamku yang berada dimeja rias dan bergegas menuju ke bawah, siap menyantap makanan yang sudah disiapkan spesial pagi ini oleh auntie Miriam karena interview pekerjaan hari ini.

"Wow, kelihatannya enak" tante membuatkan aku makanan khas barat, iya... roti yang melapisi telor mata sapi dan 2 potong sosis yang ukurannya lumayan besar dibandingkan ukuran sosis di Indonesia. Warnanya merah jadi kuasumsikan itu sosis sapi.

"Thank you, aunt... ini akan membantuku dalam menghadapi rasa gugup yang sekarang kurasakan" kemudian langsung aku santap roti dengan pisau, memotong seperempat bagiannya dan menusuknya dengan garpu yang kemudian langsung kulahap. "So.. delicious" ucapku dengan suara yang masih tertahan oleh makanan di dalam mulutku.

"Good luck for today Allie, tante akan membantu berdoa dirumah. Berharap Tuhan Yesus dapat memberkatimu" ucap tante yang duduk didepan bangkuku, tepat disamping kiri uncle Douglass.

"Aku pergi dulu ya, aku udah kenyang kok. Harus siap-siap dulu pergi ke sana takutnya macet soalnya kan pagi-pagi orang masih jam mulai kerja di kantor" ucapku yang dibalas dengan anggukan auntie Miriam dan paman Douglass beranjak dari kursi menuju ke garasi mempersiapkan mobil volvo miliknya. Kami sampai di depan perusahaan sekitar 45 menit, untungnya tidak macet soalnya kalau macet kayanya bakal butuh waktu yang lebih.

"Good luck Allie" paman menaikkan tangannya dengan kepalan dan mengangkat bibirnya membentuk sebuah senyuman.

"Makasih, kalo udah nanti telpon ya" kemudian aku menutup pintu mobil, paman pergi bersama mobilnya beberapa waktu setelah aku menutup pintu mobil. Pintu depan perusahaan ini sangat teratur, mulai dari desainnya yang bagus. Patung-patung dan terdapat tulisan SILVERSPOON CORP besar yang berdiri tegak didepan gerbang utama menambah keindahan tempat ini. Banyak tempat makan seperti restoran-restoran ternama dan kafe-kafe untuk istirahat sambil kerjain tugas. "Kalo bisa masuk sini harus bersyukur banget Allie" gumamku sendiri.

Aku masuk dan bangunan ini sangat luas. Dipadu dengan lantai granit berwarna hitam putih dan dinding yang terlapisi marmer mahal. Di depan terlihat meja informasi yang kuhampiri setelah melihatnya.

Author's Note :

Bayangin ini Inggris aja ya, soalnya takut kalian complain kebanyakan bahasa Inggris dan takutnya kalian kurang ngerti dan nangkep apa yang aku maksud.

First Love Flavor : Meeting Again [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang