𝘴𝘶𝘨𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘥𝘥𝘺 ((CHENLE X NCT127)) ✔ [ REVISI ]

- 3 -

Chenle X NCT127

─━─━─━─━─━─━─

"Chenle bisa tidur tadi malam?"

Doyoung yang baru saja pulang tepat setelah fajar menyingsing, juga menginjakkan kakinya ke dapur langsung bertanya pada Winwin yang baru saja selesai memasak sarapan untuk mereka bersebelas.

Doyoung dan Johnny yang sudah selesai dengan urusan mereka tadi malam langsung pulang begitu pagi tiba.

"Bisa, tapi terpaksa harus pakai bius, dia sudah merengek sambil batuk-batuk," jawab Winwin.

Doyoung tersenyum kecil, dan menganggukkan kepalanya seakan paham dengan kondisi mereka. Salahnya juga karena tidak bisa menyelesaikan urusannya lebih cepat.

Dia terbayang bagaimana para rekan-rekannya ini begitu kesusahan pastinya untuk menenangkan bayi gula mereka satu itu.

Doyoung menghela napasnya.

"Lalu? Gimana tadi malam?" Winwin yang balik bertanya sekarang.

"Oh. Cukup mengejutkan hasilnya, tapi ini hanya asumsi kami berdua karena belum menemukan apa-apa lagi."

Winwin melepaskan apron dan menggantungkannya.

"Lalu?"

"Sementara sepertinya kita hanya harus bersiap saja. Tentunya juga Chenle yang tidak boleh diluar rumah terlalu sering."

Hening.

Keduanya kemudian hanya diam, hingga akhirnya beberapa rekan mereka datang ke meja makan juga dan langsung melahap sarapan yang disediakan.

Dan, kemudian disusul Chenle yang datang ke meja makan sebagai orang terakhir.

"Daddy~"

Chenle yang melihat Doyoung langsung bergegas menempel pada Daddy nya itu. Doyoung terkekeh dan membiarkan Chenle yang duduk di pangkuannya juga memeluk lehernya erat.

Aura keirian langsung menyapa para Sugar Daddy Chenle di meja makan. Tapi, apa boleh buat. Mereka hanya bisa pasrah saja membiarkan karena tanpa Doyoung mereka tidak akan pernah bertemu dengan Baby mereka.

Dan, Doyoung punya peran penting di hidup Chenle.

.

"Le! Pulang nanti dijemput sama siapa?" tanya Sungchan. Chenle yang ditanya langsung menoleh ke arah sahabatnya itu.

"Hum... Kayaknya Daddy Seo deh."

Sungchan mengangguk setelah mendapat jawaban dari Chenle.

"Memangnya kenapa, Sungchan?"