2 - First Morning

1.2K 128 5
                                    

"....nah di depan sana belok kanan kak"

"Oh okay.."
.
.
.
.
.
Homestay Trawan

Boom dan Awin sudah sampai di depan homestay milik Pak Trawan.

Awin sudah keluar dari mobil Boom dan membantu membawa tas-tas yang berisi barang Boom untuk dipindah ke dalam homestay nya.

"Hey nak Boom...bagaimana kabarmu?" Suara Pak Trawan muncul menyapa Boom, ternyata mereka sudah saling kenal.

Orang Tua Boom ternyata berteman baik dengan Pak Trawan, itulah mengapa Boom lebih memilih tinggal di Desa Kiriwong dibanding Desa lain yang ada di sekitaran lereng gunung Khao Luang.

"Baik Om, om sendiri gimana kabarnya?"

"Baik-baik saja, Pho dan Mae mu kenapa tidak ikut hah?"

"Mereka masih sibuk di Chiang Mai Om... jadi ga bisa ikutan."

"Ohh begitu, ya sudah... selamat datang di Desa Kiriwong ya nak, semoga kamu betah tinggal sementara disini."

"Iya Om terima kasih!!"

"Sama-sama, sekarang kamu mending istirahat dulu, pasti sangat melelahkan melakukan perjalanan berjam-jam tadi."

"Hehe iya nih om agak cape."

Boom mendapat gelengan dan senyuman dari Om nya itu.

Awin masih sibuk membawa tas-tas milik Boom untuk dipindah ke dalam. Boom hendak mengambil alih tas yang dibawa Awin itu.

"Sini kakak yang bawa, pasti berat daritadi kamu yang bawain semua barang kakak."

"Engga kak, ga berat ini... harusnya kakak istirahat aja, aku denger tadi Pak Trawan bilang perjalanan kakak berjam-jam." ucap Awin dengan keringat yang menetes dari dahi menuju ke pipinya itu.

"Gapapa, kakak ga cape banget kok...kakak udah biasa ngelakuin perjalanan jauh gini."

"Hmm... kalo gitu Awin boleh pulang sekarang ga kak? nenek Awin pasti udah nungguin."

"Tunggu sebentar dek..." Boom menahan Awin untuk pergi, dia mengambil selembar uang 1.000 baht di dompetnya dan memberikannya pada Awin.

"Ini buat kamu sama nenek kamu ya... buat beli makanan sama obat yang nenek kamu perluin."

"K-kak i-ini banyak banget.." suara Awin bergetar, matanya juga berkaca-kaca, dia tidak pernah mendapat uang sebanyak ini dalam sehari.

"Udah ambil aja Awin...jangan lupa besok ajak kakak ke rumah kamu setelah bawa bebeknya Om Trawan ke sawah ya!"

"Terima kasih banyak kak... terima kasih!!..... siapp, Awin besok ajak kakak ke rumah. Sekarang Awin pergi dulu....dadahh.." Awin tersenyum manis dan melambaikan tangan mungilnya pada Boom.

"Iya hati-hati.." Awin pun berjalan ke arah jalan kecil yang ada disamping homestay yang Boom tempati itu.

Boom terkesan, ini sudah hampir larut, namun anak seperti dia masih berani bepergian seorang diri.

'Semoga nanti dia mendapat kehidupan yang layak' doa Boom dalam hatinya.


•••••


Awin perlahan berjalan menuju rumahnya, setiap hari ketika jam makan neneknya tiba, dia akan pulang, karena neneknya sama sekali tidak bisa berdiri, duduk pun tidak bisa.

"Uhuk...uhuk" suara batuk dari dalam rumah terdengar hingga keluar, udara semakin dingin...itulah mengapa nenek dari Awin sampai terbatuk-batuk.

"Nenek, Awin pulang..." suara Awin mengiringi suara pintu yang dibuka, dan ditutup kembali olehnya itu.

Khao Luang - BxB [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang