5 - Malah Kaget

869 91 10
                                    

'Aku disini, aku akan menjagamu'
.
.
.
Beberapa lama kemudian isakan dari Awin mereda.

"Sudah merasa tenang?"

Awin yang ditanya mengangguk sambil mengusap bekas air mata di pipinya.

"Aku sangat takut kehilangan nenek kak..."

"Awin..."

Kedua tangan Boom memegang pundak Awin, dan Boom menatap dalam-dalam manik Awin yang masih basah dengan air mata. Awin pun ikut menatap manik pria yang lebih tinggi darinya itu.

"Kakak tau pasti sangat menyakitkan kehilangan orang yang kita sayang, tapi bagaimanapun kamu akan kehilangan nenek mu suatu saat nanti...kakak yakin kamu anak yang kuat, kamu pasti bisa melalui hari-harimu tanpa nenek mu nanti..."

Boom seketika menarik tubuh Awin dalam pelukannya.

Tak lama kemudian dada Boom terasa basah, Awin menangis dalam diam di pelukan seorang Arthit Channarong.


•••••


"Awin, ini hampir sore...kakak balik ke homestay ya."

"Iya kak, terima kasih sudah menenangkan aku tadi."

"Tidak apa-apa...jaga diri kamu sama nenek ya, besok kakak kesini lagi...ingat kita mau ke kaki gunung Khao Luang besok."

"Siap kak...tapi setelah aku bawa bebeknya, baru aku bisa ikut."

"Iya gapapa, kakak tunggu."

Boom mengacak rambut Awin. Kini mengacak rambut Awin mungkin hobi barunya Boom.

"Dadahhh kakak..."

Awin melambaikan tangannya dan dibalas senyuman oleh Boom.


•••••


Desa Kiriwong
08.45 Pagi

Pagi ini Awin sudah mengantar bebek-bebek Pak Trawan lebih awal ke sawah.

Dia sangat antusias untuk ikut ke kaki gunung Khao Luang bersama Boom.

Kemarin siang Boom mengatakan akan berkunjung ke rumah Awin jam 08.30 namun hingga kini Boom belum datang.

Awin padahal sudah bersiap-siap dari tadi, dengan memakai kaos berwarna kuning dan celana panjang dengan motif kotak-kotak.

jangan ditanya mengapa dia hanya memakai baju kaos, itu karena dia sudah terbiasa dengan suhu dingin di lingkungannya ini.

Awin POV
.
.
Sudah jam segini kenapa kak Boom belum datang ya?

Apa aku susul saja langsung ke penginapannya? jugaan deket.

"Nenek, Awin pergi dulu ya antar kak Boom ke kaki gunung...nanti Awin pulangnya cepet kok."

"Iya nak, hati-hati ya..."

"Iya nenek."

Setelah pamit dengan nenek, aku pergi ke penginapan Pak Trawan, huh jam segini kak Boom belum juga datang.

Khao Luang - BxB [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang