^^Boom
—————
Saat ini mereka melewati pepohonan yang rimbun. Awalnya keadaan sunyi dan semuanya baik-baik saja. Namun bebererapa lama kemudian entah mengapa Awin berteriak dengan sangat kencang.
"AAAAAHHH!!!!"
.
.
.
.
.
Seketika teriakan Awin membuat kedua orang di depannya menoleh.Boom yang khawatir langsung mendekati Awin. Namun Awin justru menjauh mundur dengan wajah ketakutan.
"JANGAN MENDEKAT KAKK!"
Boom sangat bingung, begitupun dengan Prang.
"Kenapa Awin? apa yang terjadi?" Boom terdengar khawatir melihat Awin ketakutan seperti itu.
"I-itu... di leher kakak ada ulat bulu besar....hiiii."
Ternyata Awin hanya ketakutan dengan ulat bulu yang ada di leher belakang Boom.
'Dasar bocah ini membuatku khawatir saja.' - Boom
"Dimana?...pantas leherku terasa panas....Prang tolong singkirkan ulat bulu ini, ternyata Awin berteriak karena ulat...HAHAHA."
"Wow leher tuan merah sekali, lama-kelamaan akan terasa sangat gatal."
Mendengar itu Awin mendapat ide.
"Oh iya kak! aku tau cara agar gatalnya cepat hilang. Kalian tunggu disini ya."
Saat Awin akan memasuki semak-semak Boom menghentikan langkahnya.
"HEI AWIN!! Kamu yakin pergi sendiri?"
"Tidak apa-apa kak, aku sudah pernah melakukannya...jadi tunggu saja okay."
Awin mengedipkan mata kanannya, sungguh dia terlihat sangat imut.
"Ahh dia imut sekali."
Itu suara Prang, membuat Boom yang mendengarnya menjadi menatap Prang dengan tatapan yang mengintimidasi.
"E-eh t-tuan Boom kenapa menatapku seperti itu?"
Ya, dengan tatapannya saja membuat Prang ketakutan. Sedangkan Boom yang ditanya hanya memalingkan wajahnya.
"E-emm tuan, aku kedepan dulu. Melihat keadaan air terjunnya, sedang naik atau tidak."
"Hmm.."
Setelah Prang pergi, tak lama Awin muncul dari balik semak-semak.
"Huhh..huh..huh.....ini kak daunnya sangat ajaib!! nanti gatal di leher kakak pasti cepat hilang."
Dengan wajah penuh keringat dan rambutnya yang penuh dengan ranting-ranting kecil, Awin membawa beberapa helai dedaunan di tangannya.
Boom mendekat, mengusap lembut kepala Awin, menyingkirkan ranting-ranting yang menyangkut di rambut Awin yang indah.
"Apa kamu ga lihat jalanan yang kamu lalui?, banyak sekali ranting-ranting kecil yang menyangkut...untung saja tidak ada ulat seperti tadi yang menyangkut."

KAMU SEDANG MEMBACA
Khao Luang - BxB [SELESAI]
FanfictionKisah seorang CEO muda yang juga berprofesi sebagai peneliti dari Bangkok berencana meneliti berbagai macam tumbuhan yang ada di lereng Gunung Khao Luang. Ia tak tahu, bukan hanya bahan kajian penelitian yang akan ia temukan, namun disana ia juga ak...