9 - Berpisah?

849 88 4
                                    

"Baik tuan serigala..." Awin tertawa kecil setelah memanggil pacarnya itu sebagai serigala.

Yang dipanggil serigala mengembangkan senyumnya karena panggilan sayang bebek kecilnya padanya itu.
.
.
.
.
"Ahh sampai...ayo turun ped kecil."

"Aaa~....gendong sampai ke dalam..."

Bukannya melepas rangkulan tangannya dari leher Boom, Awin justru memperkuat rangkulannya.

Boom hanya menuruti permintaan pacarnya itu.

*Hap..

Awin melepas rangkulan dari leher Boom dan ia langsung meloncat ketika sampai di ruang tamu.

"EHH!...Awin hati-hati, kalo kamu sampai jatuh gimana..ck."

"Hehe...maaf kak...oh iya Awin mandi disini boleh?"

Boom mengangguk, "Semua peralatan mandi dan handuk ada di dalam ya sayang."

"Humm.." Awin mengangguk dengan cepat, lalu ia lari buru-buru ke kamar mandi yang ada di kamarnya Boom.

Saat ini wajahnya memerah, baru pertama kalinya ia dipanggil 'sayang' oleh kekasihnya. Oh iya ini juga pertama kalinya Awin memiliki kekasih! jangan ditanya bagaimana gugupnya dia saat ini.

"Lucunya dia..." Boom menggeleng melihat kelakuan Awin itu.

Boom berjalan ke dapur, tentu saja dia haus setelah menggendong Awin dari sungai tadi. Lalu ia teringat baju Awin robek, jadi ia menuju kamar tidurnya.

"Ah gue lupa...gue siapin baju buat Awin dulu."

Setelah dua menit, akhirnya Boom mendapatkan baju yang cocok untuk pacarnya, dengan ukuran yang cukup kecil.

"Nah ini bag-"

*Cklek..

Baju di tangan Boom jatuh, ia membeku melihat pemandangan di depannya. Bagaimana tidak? Awin keluar dari kamar mandi tanpa mengenakan sehelai benang pun! Ya, dia telanjang.

*Glup..

Boom menelan ludahnya sendiri melihat tubuh telanjang Awin yang masih sedikit basah akibat aktivitas mandinya tadi.

Awin yang sadar di ruangan itu ada Boom, dia pun kaget.

"AAAKKK...." Awin dengan lucunya menutup bagian tubuh yang berbentuk seperti belalai gajah, yang menggantung di bawah perutnya itu.

"E-hh..e-eh ini..kakak mencarikan k-kamu baju....k-kakak k-keluar dulu." Boom tergagap sambil memberikan Awin baju. Lalu dengan cepat ia keluar dari kamarnya. Ck lemah!

Sambil menepuk jidatnya, Awin merutuki dirinya sendiri. "Ish aku si, kenapa coba isi telanjang keluarnya....arghh kirain tadi kak Boom gaada di kamarnya."

Awin pun segera mengerungkan badannya dan memakai baju yang diberikan Boom tadi.

Sementara Boom diluar sedang menenangkan adik kecil nya...tidak..tepatnya adik besarnya! yang terbangun.

"Sial!! napa lu isi bangun segala....ARGHH!" Kesal Boom sambil menutupi benda pusakanya yang menegang dibalik celana training hitamnya itu.

Khao Luang - BxB [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang