Part 10 : Family Reuni

2.1K 117 25
                                    

#Aksa

Pagi ini aku bangun masih dengan perasaan yang kalut, aku sangat takut sekali pada a deril bahkan jika aku melihatnya di ujung jalan sepertinya aku akan lari dan bersembunyi.

Aku coba nyalakan handphone ku, karna selama 1 mingguan ini aku sangat takut untuk melihat siapa saja yang menghubungi ku.

Saat sudah menyala benar saja banyak sekali notifikasi dari berbagai aplikasi yang terdapat pada handphone ku, terutama pada aplikasi WA aku mencoba mengecek beberapa sebenarnya tida penting kebanyakan dari grup kelas, komunitas serta orang-orang yang entah siapa.

Sampai 1 notif muncul dengan nomor yang tida di kenal, ku coba dan aku sangat kaget dia terus mengspam ku dan terus meminta bertemu ku cek foto profil ternyata benar saja itu a deril.

Aku langsung kembali mematikan handphone ku dengan tangan yang bergetar.

"Udah bagun " sahut pak faisal yang baru keluar dari kamar mandi.

Aku hanya menganguk.

"Hari ini saya ada family reuni dan kamu juga di undang" tanya pak faisal dengan memberikan paper bag putih dengan tulisan dior di depanya.

Aku membuka dan ternyata setelan kemaja berwarna soft blue dengan bordiran list di setiap pinggirnya hampir sama dengan kemaja waktu itu hanya pembedanya dari warna.

Sejenak aku menatap pakaian ini cukup lama.

"Saya gak bakal nyuruh kamu buat bayar itu "

"..."

"Jelas saya membelikan ini ikhlas untuk kamu "

"..."

"Kalo kamu masih gak percaya kita bikin surat perjanjian deh, tanda tangan di atas matrai biar kalo saya nuntut kamu untuk membayar kamu boleh balik menuntut saya " jelasnya meyakinkan.

Aku tersyemun kecil ke arahnya, melihat tingkahnya yang sekarang apa dia sudah berubah 100% yaa.

"E..engga perlu pak saya percaya ko " jawab ku

"Yaudah sekarang mandi terus kita sarapan ya."

"Loh berangkat reuni nya sekarang pak ?"

"Engga jam 1, sekarang kita mah nyantai aja dulu"

Aku bergegas mandi dan turun ke lantai 1 terlihat pak faisal tengah duduk sambil fokus pada laptopnya.

"Pa..pagi pak " sapa ku, sambil duduk.

"Ah.. pagi ayo silahkan makan " ucapnya ramah

"Ba..bapak kenapa gak bangunin saya buat bantu bapak masak " tanya ku

"Gak papa, kamu kan kurang enak badan jadi saya gak tega bangunin kamu lagian masak segini mah gak perlu bantuan "

Aku mengambil beberapa makanan seperti nasi,sop ,ayam bakar dan juga pangsit, sejujurnya aku masih agak takut tinggal di sini namun pak faisal terus saja meyakinkan ku sampai akhirnya aku mau.

Kini kami tengah makan, tida ada sepatah kata pun yang terlitas entah mengapa di saat seperti ini aku malah ingin di suapi pak faisal, ahk pikiran ku kacau.

Setelah semua selesai makan aku membereskan piring dan mencucinya tadinya pak faisal melarang namun aku memaksa dan akhirnya di ijinkan.

Pak faisal ada di samping ku dia yang bertugas mengelap piring dan menaruhnya sedangkan aku mencucinya, beberapa kali tangan ku agak tremor karna takut aku mengingat kembali kejadian saat pak faisal menghina ku di saat aku tida sengaja memecahkan cangkir di kantor.

"Pak.."

"Iya"

"Hari ini saya ada pemotreran, saya boleh keluar gak? Pemotretanya gak lama ko paling 2 jam dari jam 9 sampai jam 11 " tanya ku

PKLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang