Terimakasih telah membaca
Awas typo:).
.
21.00
Malam ini bukannya yang menjadi malam yang tenang malah menjadi malam yang mencekam kan untuk 3 wanita itu ketiga wanita berbeda umur itu duduk di sofa sambil menundukkan kepalanya tak berani menatap ketiga pria dihadapan mereka yang menatap ketiganya dengan tajam
Edgar(60) menatap sang istri serta menantu dan cucu menantunya, ia sampai memijit kepalanya pusing karna kelakuan kompak ketiga wanita itu
FLASHBACK
Ema(55), Kinanti (40) , Elisa(20) ketiga wanita itu dengan kompak memakai setelan baju hitam dan mengendap endap melangkah menuju pintu belakang mansion Edgar Davidson
"Oma?" Panggil Kinanti
"Kenapa sayang?" Jawab ema menatap sekelilingnya, takut takut bila suaminya Edgar tiba tiba mengetahuinya hendak keluar
"Apa Oma yakin rencana ini akan berhasil? Kinanti dan Elisa khawatir opa Arga,mas Alex dan Alfred akan menyadarinya" tanya Kinanti yang disetujui oleh Elisa
"Elisa juga takut Oma,Mama , Alfred sangat menakutkan ketika marah" jawab Elisa
"Oma juga tidak yakin, tapi bukankah kalian juga ingin pergi ke pusat perbelanjaan, Jika kita meminta izin pada mereka, Oma yakin akan ada banyak penjagaan disana dan kita tidak akan bisa bebas" ujar Ema sesuai fakta
Kinanti dan Elisa hanya mengangguk, benar yang Ema katakan, jangan sampai opa Arga, Alex,dan Alfred mengetahui rencana mereka
Rencana mereka diperyakin akan berhasil karna ketiga pria itu kini sedang berada di kantor mereka masing masing, apalagi mereka berkumpul seperti ini jarang jarang, jika tidak sedang berkumpul mungkin kinnati dan Elisa akan dibawa suami mereka masing masing
Langkah ketiganya mengendap endap berusaha tak menimbulkan suara keras, ditambah jalan menuju pintu belakang sangat jauh dan harus melewati pohon pohon besar
Kadang Ema juga heran pada Arga, kenapa suaminya itu membuat tempat hunian yang sangat besar bahkan jarak dari gerbang utama ke pintu utama sejauh 100 meter dan jarak rumah ke gerbang belakang mansion juga sama jaraknya, malahan harus melewati pepohonan yang mirip seperti hutan buatan
Tak hanya itu bahkan di mansion ini disediakan danau buatan, serta taman buatan yang sangat besar di samping mansion
Kembali pada ketiga wanita itu yang kini hampir dapat membuka pintu gerbang belakang, Elisa sang cucu menantu berusahan membuka kunci yang hampir sebesar kepala sapi itu, besar memang bahkan sangat besar hingga membuat tangannya sedikit lecet, Kinanti pun ikut membantu dan sang Oma kini sedang berjaga takut ada bodyguard suaminya yang mengetahui mereka
'klek' 'klek' 'sring'
Bunyi pintu gerbang belakang mansion yang berhasil di buka dan digeser pelan oleh Elisa dan Kinanti, mereka tak tahu jika gerbang belakang ini sangat berat bahkan tingginya menjulang sepuluh meter
'ekhmm'
Saat akan keluar, ketiganya justru mematung sebentar, Elisa menoleh kebelakang dan tepat dibelakangnya seorang pria menatapnya tajam dengan tangan bersendekap didedepan dadanya
"Alfred...." Elisa bercicit, tak berani menatap suaminya
Ema dan Kinanti pun sama sama terdiam, mereka bertiga dibawa oleh Alfred menuju ruang utama mansion dan disana sudah ada Arga dan Alex dengan wajah datar dan dingin
FLASHBACK OFF
"Sebaiknya kalian bawa istri kalian pulang, Opa akan mengurus wanita opa Yang satu ini" ujar Arga sambil menatap tajam Ema
Kinanti menatap sang suami (Alex) yang pergi tanpa berkatap sepatah kata pun, dengan kepekaan kinanti ikut menyusul langkah besar suami nya dengan berlari kecil
Sedangkan cucu laki laki keluarga ini, Alfred menatap tajam Elisa dan menarik kasar tangan istrinya yang sangat nakal ini :)
Terimakasih telah membaca bagian prolog, lanjut or no silahkan isi komentar
Ku harap cerita ini membawa aura penghibur, tidak ingin menyebabkan hal negatif dan dilarang pelagiat karna membuat cerita itu nggak gampang
Aku heran banget sama orang yang suka plagiat cerita, author udah susah bikin cerita tapi orang lain dengan enaknya re-publis cerita kita
Harap kasih kesan pada bintang di pojok terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Mafia
Fanfiction"Kebaikan tidak akan membuat mu keluar dari lingkaran kejahatan ini, sayang!" Begitulah kehidupan Elisa, menjadi menantu tunggal dari keluarga kaya raya yang bahkan dia tidak tahu jika dia terjebak didalam keluarga yang mempunyai oraganisasi Mafia t...