La vita è nel tripudio

5.9K 296 4
                                    

Terimakasih telah membaca sejauh ini
Awas typo!!!




.
Wanita berkepala empat itu hanya terduduk diam seraya mendengarkan amukan dari sang suami. Kinanti, wanita berkepala empat yang tetap terlihat seperti gadis mudah dengan tubuh kecil dan ideal serta kulit putih mulus membuat siapapun tak menyangka bahwa Kinanti telah memiliki anak bahkan juga memiliki menantu.

Di ruang kerja alex, Kinanti hanya diam mendengar gertakan sangs suami yang menandakan dirinya sedang marah, karena apa? Tentu saja karna Kinanti. Wanita itu awalnya hanya ingin berjalan jalan saja kebelakang mansion karna jenuh di dalam istana besar itu tapi fantasi nya tak terwujud akibat dirinya tersandung akar pohon yang membuat kedua lututnya berdarah dan hal itu berhasil membuat Alex uring uring seperti saat ini

"maafkan aku, aku hanya ingin pergi berjalan jalan sendiri" ujar Kinanti tetap menunduk karna tidak berani menatap Alex

Alex tetap bertahan dengan wajah dinginya "Mulai hari ini kemana pun kamu pergi akan ada dua penjaga yang selalu menemanimu!"

Kinanti menatap Alex tak percaya, yang benar saja? Dirinya bukan anak kecil yang harus dijaga dirinya sudah dewasa bahkan sudah menjadi ibu, apa apaan ini!

"Alex! Aku menolaknya, aku bukan anak kecil lagi aku tidak perlu penjagaan dari mereka!" Ujar Kinanti membuat pembelaan

"Aku tidak meminta kau menyutujuinya, aku berkata dan itu harus ditaati" tegas Alex, Kinanti hanya terduduk diam malas berdebat dengan suaminya

"ARSEN!!!!"

"Ada apa tuan Alex?"

"Bawa Kinanti ke kamar dan kuci pintunya, aku akan pergi sebentar, jika aku kembali dan keadaan rumah kacau kau yang menjadi sasaran pistol ku" titah Alex

Arsen hanya mengangguk lalu mempersilahkan sang nyonya agar berjalan lebih dulu "silahkan nyonya"

Kinanti melenggang pergi meninggalkan Alex dan Arsen, tujuan wanita itu kini adalah balkon tempat yang paling nyaman jika ia tidak diperbolehkan keluar seperti sekarang ini. Kinanti menjangkau ponsel pipih yang terletak diatas nakas, lalu menekan beberapa tombol untuk menghubungi seseorang

"Haloo??"

"Sayang? Ini mama kinanti!!" Seru Kinanti merasa senang saat nomor yang ia tuju dapat dihubungi

"Mama? Elisa kangen mama!!" Seru gadis yang diketahui adalah Elisa itu

"Mama juga sayang, bagaimana dengan mu dan Xavier jalan baik baik saja?"

"Tentu ma, kami baik, aku sangat ingin bertemu mama tapi Xavier melarangku karna ia terlalu sibuk dan jika aku meminta untuk mengunjungi mama sendiri aku malah dimarahi oleh Xavier"

"Mama juga sangat ingin bertemu dengan mu sayang, tapi papa Alex benar benar mengurung mama saat ini"

Keduanya hening beberapa saat, namun tak lama kemudia suara Elisa membuat suasana yang tadinya sepi berubah

"Mama?"

"Elisa punya ide"

***

Possessive MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang