Elisa& Alfred

6.9K 346 4
                                    

Terimakasih telah membaca, awas typo:)

.

Indonesia, 12.00

"Akhirnya Selesai juga"

Elisa mengusap peluh yang keluar dari dahinya, kegiatan masaknya sudah satu jam ia lakukan, sebenarnya dirinya dilarang oleh Xavier untuk memasak bahkna menginjakan kaki di dapur pun ia akan dimarahi oleh Xavier. Hari ini adalah hari bebas bagi Elisa karna suaminya kini sedang berada di kantor.

Para maid selalu sedia di belakang Elisa,takut takut sang istri majikannya itu terluka ataupun melakukan hal yang tidak-tidak, bibi Anya adalah orang yang dibuat pusing oleh Elisa karna kelakuan bar bar perempuan itu saat berada di dapur

"Bibi Anya tolong ambilkan pisau daging untukku" pinta Elisa, tentu saja hal itu menjadi bahaya untuk bibi Anya

"Tidak nona!! Biar saya saja yang potongkan nona bisa duduk di meja makan sembari menunggu makanan" tolak bibi Anya sehalus mungkin

"Tidak, kumohon bibi kali ini saja, sebelum Xavier kembali kerumah" ujar Elisa sedikit berbisik

"Sebelum siapa, sayang?"

Deg

Astaga....

Itu suara-

"Tuan muda Xavier" salam bibi Anya dengan menyembunyikan raut wajah ketakutan nya, Elisa? Jangan ditanya lagi gadis itu sudah berdiri kaku di samping bibi Anya dengan memegang pisau sayur yang ia gunakan tadi.

Xavier mengangkat sebelah alisnya sambil menatap Elisa yang berarti 'apa' , i yang mengerti itu segera meletakan kembali pisau sayurnya dan tersenyum manis kearah Xavier walaupun sedikit gugup

"Ada yang ingin kau jelaskan sayang?"

Elisa menegup kasar ludahnya saat Suara Xavier begitu dalam dan kini pria itu berjalan mendekati Elisa membuat gadis itu berjalan mundur hingga terbentur dinding dapur, entah sejak kapan pula seluruh maid dan para penjaga telah tidak berada di area dapur

"Aku hanya ingin Membuat makanan untuk kita Xavier, aku bahkan hanya pernah membuat masakan untuk mu sekali dan itu pun setahun yang lalu" ujar Elisa mencoba menurunkan emosi Xavier dan mengelus lembut rahang keras suami nya

"Aku tidak peduli dengan alasan mu Elisa, dan ini terakhir kali kamu akan menginjakan kaki di dapur ini" titah Xavier, lalu ia menggandeng tangan kecil istri nya untuk kembali keruangan pribadi mereka

Sesampainya keduanya di kamar Xavier menyuruh Elisa untuk menunggunya di ranjang sedangkan dirinya ingin membersihkan diri, padahal saat ini masih siang hari tapi Xavier malah menyuruhnya masuk kekamar, dan itu pasti untuk menyuruhnya tidur

Ceklek

Xavier keluar dari kamar mandi dengan setelan sederhana dan hal itu pun tak luput dari pandangan Elisa

"Xavier?" Panggil gadis itu tiba tiba

"Ada apa hmm?" Xavier berjalan kearah Elisa lalu mendudukkan Elisa tepat diatas pangkuannya

"Ayo kita kerumah Oma dan mama, aku sangat bisa  sendiri disini" ujar Elisa

"Tidak!" Bantah Xavier dengan sedikit bentakan

"Aku tidak menjamin kau akan menjadi istri penurut, mengingat kejadian lalu hampir membuat ku, papa, dan opa khawatir karna kalian hampir lepas dari pengawasan kami" jelas Xavier sambil mengelus punggung kecil istri nya

"Tap-"

Drttt...drttt

Belum selesai ucapan Elisa, getaran dari ponsel Xavier menganggu waktu mereka, Xavier segera melihat siapa yang mengirimi pesan padanya

Possessive MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang