2. Kasta

11 1 0
                                    

Aileen keluar dari kelas. Ia memilih pulang agak sore. Ia tak langsung ke parkiran, tapi mampir sebentar ke toilet sekolah untuk mencuci mukanya. Saat Aileen masuk ke dalam toilet ia mendapati Saidah di sana, seketika sekelebat ide muncul di kepalanya. Ia pun berjalan menuju wastafel yang ada di dekat Saidah.

"Hai, Saidah," Aileen menyapa lebih dulu. "Gue dengar lo dapat tawaran dari majalah Star News ya,"

"Hah! Ta-tau dari mana?" wajar jika Saidah mempertanyakan hal tersebut pasalnya informasi itu hanya ia beritahukan kepada Seina, jadi kenapa Ailen juga bisa tahu?

"Gak penting gue tau dari mana, tapi yang pasti lo harus terima tawaran dari majalah Star News,"

"Kenapa gue harus terima tawaran iklan dari majalah kecil seperti Star News? Lagian apa untungnya juga buatku." Saidah menautkan satu alisnya sembari melipat kedua tangan di dada.

Tadinya Aileen ingin menjawab pertanyaan gadis itu, namun teriakan Seina menghentikan niatnya.

"Saidah!" Seina memasuki toilet sembari meneriakkan nama gadis itu.

"Lama banget sih di sini, gue udah lama nungguin lo di parkiran, tapi..." ucapan Seina terhenti saat melihat keberadaan Aileen di sana. "Kenapa anak baru ini ada di sini?!"

Aileen tersenyum miring. "Ini kan toilet sekolah dan bukan hal lumrah kalau gue ada di sini, lagian kan ini tempat umum." Aileen menaik-turunkan satu alisnya, membuat Seina jadi kesal.

"Whatever!" Seina membuang muka.

"Saidah ayo kita pergi dari sini," ajaknya. Ia sedang tidak mood untuk berurusan dengan anak baru itu. Keduanya lantas pergi, namun langkah mereka terhenti saat mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Aileen.

"Nominasi untuk kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik dalam ajang penghargaan Vine Awards (Va) 2020."

"Waktu itu lo masih jadi aktris pendatang baru kan? Dari rumor yang beredar hasilnya sengaja dimanipulasi, makanya lo bisa menangin Piala Citra." Aileen sengaja memprovokasi Seina.

"ITU CUMA RUMOR! Gue berhasil menyebet Piala Citra berkat usaha dan kerja keras gue sendiri, cam kan itu. Jadi jangan pernah coba-coba untuk mengungkit rumor itu lagi!" Seina memperingatkan. Gadis itu kemudian pergi begitu saja disusul oleh Saidah di belakangnya.

"Ck, Seinara Park. Mana yang lebih lo takuti? Rumor tadi atau berita tentang pertengkaran lo dengan Grace di malam sebelum dia meninggal?" Pandangan Aileen lurus ke depan. Ponselnya kemudian berbunyi, ia menerima satu notif pesan. Pesan tersebut dikirim oleh Ashraf, pacar sekaligus rekan detektifnya.

~Ashraf
|Paketnya sudah sampai ke tujuan.

Senyum Aileen merekah saat membaca pesan tersebut, ia sangat yakin gadis itu pasti akan terkejut melihat isi paketnya. "Hmm, gue penasaran gimana reaksinya setelah melihat isi dari paket tersebut."

***

Seina berlari menaiki tangga rumahnya dengan perasaan marah, ia tak memedulikan panggilan ibunya dan langsung masuk ke kamar.

Brakkk!! Seina membanting pintu kamarnya dengan keras. Ia bahkan langsung melemparkan tasnya ke kasur. "Kenapa masih ada orang yang ingat tentang rumor itu?" Seina mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Aileen Karisa. Lihat aja, nanti gue bakal bikin perhitungan ke elo," ujarnya penuh tekad.

"Loh itu kotak apaan?" Alisnya sedikit tertaut saat melihat kotak hitam berukuran sedang di atas meja riasnya.

KASTA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang