3. Crystal Palace

10 1 0
                                    

Pelajaran telah usai. Aileen buru-buru keluar dari dalam kelas akan tetapi, Selin tiba-tiba menghadangnya di depan pintu membuat gadis itu sontak mengernyitkan keningnya.

"Ayo kita ngobrol santai di perpustakaan." Selin tersenyum palsu. Ia lantas menyeret Aileen pergi ke perpustakaan.

Sesampainya di sana, Aileen langsung menanyai maksud Selin mengajaknya ke tempat itu. "Kenapa lo bawa gue ke sini?"

Selin hanya menampilkan raut muka datar. "Kasta." Walau terdengar singkat, namun mampu memicu rasa penasaran Aileen.

"Kasta?" Aileen menautkan satu alisnya.

"Sekolah ini menerapkan sistem kasta dan masing-masing kasta disusun berdasarkan tingkat kekayaan orang tua," Selin memberi tahu.

"Ada empat jenis kasta di sekolah ini. Pertama, kasta konglomerat atau kasta dengan tingkatan tertinggi. Kelompok siswa yang dikategorikan dalam kasta ini biasanya seorang ahli waris perusahaan. Orang tua mereka adalah pengusaha kaya raya, contohnya seperti gue," jelasnya.

"Diurutan kedua, ada kasta hukum dan politik. Orang tua mereka bergerak di bidang hukum dan pemerintahan, seperti hakim, jaksa agung, anggota dewan, menteri, pengacara dengan bayaran tinggi, pemilik firma hukum dan lain sebagainya. Lalu diurutan ketiga ada kasta selebritis. Kelompok siswa yang masuk ke dalam kategori ini tidak hanya ditentukan berdasarkan pekerjaan orang tua, tetapi juga berdasarkan profesi yang sedang mereka tekuni. Dengan kata lain mereka juga terjun ke dunia entertainment dan mengikuti jejak orang tuanya. Namun, ada pengecualian bagi siswa yang orang tuanya memiliki pekerjaan ganda. Contohnya seperti Saidah, ayahnya adalah CEO perusahan besar dan ibunya bekerja di dunia modeling jadi dia bisa memilih ingin berada di kasta yang mana," terangnya.

"Lalu, kasta yang keempat?" tanya Aileen penasaran.

Selin tersenyum remeh. "Ck, mereka adalah sekumpulan siswa yang masuk melalui bantuan sosial."

Aileen hanya mangut-manggut. Ia tak pernah mengira jika ada sekolah yang menerapkan sistem peringkat sosial bagi para muridnya.

"Jadi, di antara keempat kasta tadi, lo masuk ke golongan yang mana?" Selin menantikan jawaban dari Aileen.

"Hukum dan politik," Aileen menjawab dengan mantap.

Selin tersenyum sinis. "Berarti kita musuh." Gadis itu kemudian pergi meninggalkan Aileen dengan langkah yang angkuh.

"Sejak awal kita ini memang musuh dan gak akan pernah jadi teman. Lagian mana ada sih ceritanya detektif berteman sama tersangka kasus pembunuhan." Aileen mengepalkan tangannya.

***

Kafe yang biasanya sering didatangi oleh Leon dan Sirdah sedang ramai pengunjung, alhasil keduanya memutuskan untuk pergi ke kafe Airis. Satu-satunya kafe yang pernah dibangun di kompleks perumahan mewah Crystal Palace.

"Gue gak mau masuk!" Sirdah menolak ajakan Leon.

"Kenapa?"

"Gue baru aja lihat postingannya Seina. Sekarang ini dua gadis nyebelin itu ada di dalam." Sirdah menatap Leon dengan tatapan nyalang.

"Gak usah pedulikan mereka. Lagian kafe ini dibangun untuk para penghuni Crystal Palace, jadi kita juga berhak untuk menikmati fasilitas ini!"

"Jangan lupa Leon, orang-orang di Crystal Palace udah tahu tentang hubungan kalian. Yang gue maksud lo sama Saidah," ujar Sirdah kesal.

"Hubungannya mana yang lo maksud? Pertunangan sepihak yang diatur sama orang tua kami? Gue bahkan gak pernah suka sama dia dan lo tahu pasti siapa orang yang gue suka." Leon menatap Sirdah lekat.

KASTA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang