11

283 48 14
                                    

Ohm dan chimon sekarang sedang di toko alat tulis, mereka sedang mencari barang yg di inginkan, chimon yg bosan melihat sekeliling nya sekarang pandangannya terpaku pada satu benda

pulpen yg di pajang disitu berbentuk pikachu, chimon gemas ingin membeli nya, ohm menatap chimon ia mengerti jika kawan nya ini ingin pulpen itu

"ohm imut ya" ucap chimon sambil melihat pulpen tersebut

"iya kayak lo"

"apaan sih b aja kali" ucap chimon malu

ohm terkekeh pelan menatap chimon

"lo mau mon? ambil aja gue sekalian bayarin"

"ngga deh gue bayar sendiri aja"

"gausah sekalian"

"gamau"

"malu dodol lo beli nya sebiji mending di gabungin aja"

"tapi habis di gabungin gue bayar ya"

"gausah chimonnn"

"tapi-"

"gue cium nih"

skak

"lo ga boleh mesum ya!"

"bercanda kali mon"

"udah beli nya? ayo ke kasir lalu bayar terus pulang"

"ngebet amat mau pulang emang di rumah ada apa?"

"ngga ada apa apa si hehe"

"papa papi gimana kabar nya mon dah lama gue ga ketemu"

"baik, sekarang papa sama papi lagi ada kerjaan di luar negri jadi untuk sementara waktu gue tinggal sendiri"

"wah sabi tu kalo lo ajak gue ke rumah, dah lama juga kan kita gak main bareng"

"boleh kapan kapan yaa"

chimon sekarang lupa dengan nanon yg sudah menjadi kekasih nya, ia dengan polos nya mengajak ohm untuk datang ke rumah nya ini juga sebagai kesempatan ohm untuk dekat dengan chimon lagi

jujur saja ohm merindukan pria kecil ini, semenjak chimon lebih dekat dengan nanon, ohm jarang sekali menyapa nya atau sekedar berbincang

skip

ketika nanon mengeluarkan motor nya dari parkiran sepeda motor prim mengetahuinya ia langsung bergegas menuju ke nanon

"phi.. aku boleh nebeng? ban sepeda motor aku bocor.."

nanon menatap dingin prim, ia tahu ini hanya alasan saja

"ngga bisa, jok belakang motor gue cuman buat chimon aja"

prim dengan nekat langsung duduk di motor nya sambil memeluk pinggang nanon, nanon tersentak kecil

"turun." ucap nanon penekanan

"gamau"

"gue jatuhin lo"

"non plis kali ini aja kamu anterin aku pulang"

prim mengeratkan pelukannya ke nanon, ia bisa mencium bau parfum mint nanon di badannya, nanon menghela nafas nya akhirnya ia mengalah

nanon memegang tangan prim yg ada di perut nya suruh prim melepaskan pelukannya, tapi prim malah mempererat pelukannya

"lepas atau ngga gue anter"

"cepetan nanon ini mau ujan"

nanon hanya bisa menggelengkan kepalanya, nanon langsung melajukan motor nya membelah kerumunan siswa

friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang