Chapter 6

2 1 0
                                    

Pagi itu diawali dengan Cala yang membuat sarapan di dapur rumah mereka. "Cala mau bareng Abang ga turun ke sekolahnya?" tanya Abim yang ntah sejak kapan berada di dapur itu. "Cala bareng kak Jevian Bang, dia udah di jalan mau ke sini kok," ucap Cala yang dibalas dengan anggukan oleh Abim.

"Btw Cal, lo beneren pacaran sama Jevian?" tanya Abim yang sebenernya sudah tahu jawaban apa yang akan diberikan oleh Adiknya itu. Cala yang mendengar ucapan Abangnya itu segera menjawab "iya Bang, emang kenapa?" tanya Cala. "Lo tahu kan dia gimana brengseknya, jangan diikutin ya sifat jeleknya, Cal," ucap Abim hati-hati takut menyinggung Cala. Cala menanggukan kepalanya sebagai balasan ucapan Abangnya itu.

"Bang gue berangkat dulu yaa, ini kak Jeviannya udah ada di depan," ucap Cala sambil mengikat tali sepatunya. "IYAAAA, BILANGIN JEVIAN HATI-HATI," teriak Abel yang masih berada di dapur.

Abim segera melajukan motornya setelah Adiknya itu berangkat ke sekolah. Sesampainya ia di sekolah ia langsung segera menuju kelasnya. Saat berjalan di koridor ia mendengar sayup-sayup ucapan yang menyebut namanya juga Adiknya. Abim berjalan mendekati sang suara.

"Lo tau ga sih kalo Cala tuh Cuma dimainin sama Jevian?" tanya salah seorang di sana "hah iya? Gue Cuma tau kalo misalnya si Jevian ini emang pengen sama Cala karena dia Adiknya Abim yang pinter banget itu loh," ucap yang lain lagi. "IH ITUU, emang bener dua-duanya sih, ih tapi diem-diem aja yaa soalnya gue tau pas gue ikut nongkrong di tempatnya Jevian, terus si Jevian ini emang cuma mau pamer kalo dia bisa dapetin Adiknya Abim gitu lah pokoknya," ucap salah satu dari mereka.

Abim yang mendengar itu langsung mendatangi kerumunan orang yang sedang membicarakan dirinya dengan Cala itu. "Jevian mana?" ucap Abim dengan tatapan menyalangnya yang dapat membuat semua orang di kerumunan itu bergedik ngeri saat melihatnya. "Eh Bim, itu Jevian keknya ga masuk hari ini lo kalau mau nyamperin, samperin aja habis pulang sekolah di tongkrongannya," ucap salah seorang di sana dengan santay memberikan informasi pada Abim. Abim yang mendengar itu langsung pergi ke kelasnya tanpa berkata apa pun. Orang di kerumunan itu langsung bubar setelah melihat Abim yang pergi, mereka pergi sambil membicarakan Abim yang terlihat sangat mengerikan.

Cala yang baru saja memasuki kelas langsung mengerjakan pr bahasa jermannya yang lupa ia kerjakan, di saat yang bersamaan Freya dan Disha juga datang dan melihat Cala yang mengerjakan tugasnya itu langsung bertanya "emang ada tugas ya?" ucap Freya. "Engga ada, ini cuma tugas bahasa jerman gue," ucap Cala yang disambut anggukan oleh kedua temannya itu.

Jam yang ditunggu oleh siswa/i itu pun akhirnya tiba yaitu saat istirahat tiba. Cala tidak pergi ke kantin karena ia membawa bekal yang sudah ia siapkan tadi pagi untuknya dan juga untuk Abangnya.

Freya dan Disha yang baru saja kembali dari kantin langsung menuju meja Cala untuk makan bersama. "Cal kok lo bisa sih pacaran sama kak Jevian? Soalnya kek kalian pacaran tuh tiba-tiba banget," ucap Freya sambil menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulutnya. Cala yang mendengar pertanyaannya itu hanya menghela nafas lalu ia menjawab, "gue pacaran sama kak Jevian itu sebenernya cuma buat saling manfaatin doang, gue manfaatin dia, dia manfaatin gue gitu, mirip-miriplah sama konsepnya give and take," ucap Cala sambil memakan-makanannya.

Freya dan Disha yang mendengar ucapan Cala hanya bisa terdiam yang ada di pikiran mereka kini hanya bertanya-tanya kenapa Cala melakukan hal itu. "Cal lo manfaatin dia apa? Dan dia manfaatin lo jadi apa?" tanya Disha yang sudah kepalang penasaran. "Dia manfaatin gue jadi pacar dia yang bisa dipamerin ke temen-temennya di tongkrongannya dia, dia mamerin gue karena gue Adiknya Bang Abim makanya dia pengen pamerin gue ke orang-orang, terus gue manfaatin dia buat bisa pergi keluar lo pada taukan Mama sama Papa gue baru aja meninggal dan gue beneren butuh hiburan jadi gue ngikut aja dia ngajak kemana even dia ngajak gue ke club juga gue iyain," ucap Cala dengan pasrah. "HEH, lo kalau butuh hiburan mau ngajak jalan juga sama kita aja berdua aja ga usah sama tuh cowo brengsek juga anjing," ucap Disha yang sudah kepalang emosi saat mendengar ucapan Cala. "Abang lo gimana? Itu kalau Abang lo tau lo dimanfaatin sama tuh cowo pasti bakal ngamuk Cal, lo tau kan gimana Abang lo kalau udah ngamuk," ucap Freya yang bergidik ngeri saat membayangkan Abang seorang Cala itu mengamuk. Cala yang mendengar ucapan temannya itu hanya mengiyakan di dalam hati bahwa Abangnya itu bisa sangat mengerikan saat marah.

Sepulang sekolah Abim langsung pergi menuju tongkrongan seorang Jevian Mahardika itu. Abim pergi ke sana bersama dengan Eijaz karena ia tidak ingin sampai kalut menghajar seorang Jevian itu.

Sesampainya di sana Abim langsung mencari keberadaan Jevian dan membuat semua orang di sana kebingungan mengapa seorang Ersya Abhimanyu Gunadhya itu menginjakkan kaki di tempat ini lagi.

Pada saat semua orang sedang memperhatikan Abim, Abim dapat melihat Adiknya itu ada di sana bersama Jevian dan hanya seorang perempuan yang ada di sana. Sesampainya ia di depan Jevian, Abim langsung menanyakan hal yang ingin ia tanyakan pada Jevian "maksud lo manfaatin Adik gue sebagai pacar lo itu apa ya Jevian Mahardika?" tanya Abim penuh tekanan. Cala yang melihat Abangnya berada di sana langsung terkejut bukan main dan yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah dari mana Abim tahu ia dimanfaatkan oleh Jevian.

"Wah ada apa nih seorang Abhimanyu yang sudah lepas jabatan ketua angkatannya datang ke sini lagi nih," ucap Jevian yang juga terkejut melihat Abim di sini. "Maksud lo manfaatin Adik gue apa brengsek?" ucap Abim yang langsung menghadiahi seorang Jevian bogeman telak di bagian pipi kirinya. Jevian yang dihajar oleh Abang pacarnya itu pun tidak terima dan langsung menghajar Abim juga dan setelah itu terjadilah adegan hajar-menghajar.

Cala yang melihat itu langsung menarik Abangnya karena ia tahu Abangnya ini sudah hilang akal saat menghajar wajah Jevian tadi. "ASAL LO TAU ERSYA ABHIMANYU GUNADHYA ADIK KESAYANGAN LO ITU JUGA MANFAATIN GUE BRENGSEK BUKAN CUMA GUE YANG MANFAATIN ADIK LO," teriak Jevian tepat di depan wajah Abim.

Abim yang mendengar itu langsung menatap Cala dengan kecewa dan langsung menyeret Cala untuk segera pulang ke rumah. Abim juga menyuruh Eijaz untuk membereskan Jevian yang masih mengamuk saat melihat pacarnya itu diseret oleh Abim.

BermastautinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang