46. mam kue berujung adu nasib

231 34 0
                                    

Baji dan teman-temannya (-mitsuya) sekarang tengah duduk di taman belakang sekolah, tempat yang mereka gunakan untuk bolos selain rooftop.

"Karena ini kue lo pada yang bikin, jadi ya dipersilahkan untuk mencicipi terlebih dahulu sebelum gue." Kata Baji.

"Lo duluan aja kali, orang lo yang lagi ulang tahun." Saut Kazutora.

"Enggak ah, Mikey deh Mikey, dia kan ketua."

"Enak aja, gue maunya yang bentuk lopek ya!"

"Gak, yang itu spesial, gak boleh bagi-bagi."

"Emang itu dari siapa? Sok-sokan spesial luh."

"Ya gatau sie, yang pasti kalo diliat dari bentuknya itu spesial."

Setelah cukup lama berdebat namun tak kunjung mendapatkan hasil siapa yang akan memakan kue itu lebih dulu alhasil mereka hanya diam terduduk sambil memandangi kue yang sedikit tidak layak untuk dipandang.

"Diem-diem bae.."

"Nah ini dia yang gua cari bray!" Ujar Baji dengan sangat antusias.

"Duduk cuya sini sini, karena lo spesial jadinya lo yang kita tunjuk buat mencicipi kue spesial ini."

"Loh? Kenapa pada gamau nyicipin, padahal gue yang bikin kuenya yakin sih hasilnya enak-enak aja, cuma ya karena mereka yang hias jadinya malah kentang begitu.." Kata Mitsuya dengan nada yang dibuat-buat seolah-olah ia tengah tersakiti karena kue yang ia bikin tidak ada yang ingin memakannya.

"Yaudah deh kalo pada——"

"Sini deh gue yang makan, perkara kue aja dipanjang-panjangin." Kata Draken selaku abang didalam circle tersebut.

Baji dengan sigap menaruh kue tart-nya dihadapan Draken.

"Apa lu nyengir-nyengir, mau banget liat gue keracunan?"

"Ampun bang hehe."

"Jadi? Ini kue segede gaban langsung dimasukin ke mulut? Gada apa gitu pisau kek?"

Mitsuya melirik tangan kirinya.
"Penggaris aja mau?"

"Wkwkw gila." Saut Kazutora.

"Ya gapapa kali, pake aja lah cuy biar cepet."

Setelah selesai memakan kue tart buatan Mitsuya, mereka berlima langsung aja baringan diatas rumput-rumput hijau yang melapisi taman sekolah.

"Oh iya!——"

"Kata gue——"

Mikey dan Draken melirik satu sama lain.
"Kenchin dulu deh."

"Kalo kata gue, kue lopek tadi dari Chifuyu." Celetuk Draken.

"Dapet darimana lo asumsi gajelas macem itu?"

"Gatau tuh ngeliat dia jalan gue jadi keinget aja manusia mana yang demen sama lo kalo bukan dia?" Kata Draken dengan jari yang ia julurkan untuk menunjuk orang yang ia maksud.

Disana ada Chifuyu dan Inui yang berjalan sambil bercerita, tak lupa juga Takemichi yang sepertinya marah-marah dibelakang mereka karena tak dipedulikan.

Baji yang melihat kearah dimana jari temannya terarah segera berdecak kesal. Tentu saja ia masih sedikit kesal dengan Inui yang memukulnya tempo hari.

"Ya gak mesti dia juga kali."

"Dipikir-pikir iya juga apa kata Draken. Lo pikir sendiri deh ji, kalo emang bukan dari dia ya dari siapa lagi coba? Bapak emak lo? Mana mungkin, lo kan broken home."

"Jut, perkataan lo menyakitkan banget."

"Ya santai aja kali, gue juga broken home." Kazutora menepuk-nepuk pelan dada Baji yang masih berbaring di hamparan rumput.

"Sori aje nih ye, ini bukan wadah penampungan buat anak-anak broken home." Celetuk Mikey.

"Heh lambe!"

"Maap deh, yang ga punya emak bapak mana pernah ngerasain jadi anak broken home, ye gak jut?"

Kazutora mengangguk mengiyakan perkataan Baji, sedangkan Mitsuya yang tadi hanya menyimak sudah siap membuka mulut.

"Kalo kata gue sih masalah rumah jangan bawa-bawa kesini, bikin pusing tau gak?"

"Iya, ampun ndoro.."

to be continue.

𝗥𝗲𝗽𝗹𝘆 𝗕𝘂𝘁𝘁𝗼𝗻 | 𝗧𝗼𝗸𝗿𝗲𝘃 𝗔𝗨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang