Tetaplah Disisiku (END)

86

Tatapan seperti macan tutul meluncur dari mahkota yang menghiasi kepalaku hingga ke sepatu yang mengintip di bawah gaunku.

Kemudian, dia dengan cepat mengangkat pandangannya lagi dan menatapku lekat-lekat.

"Kupikir kamu bukan tipe orang yang suka melihat-lihat pakaian wanita, tapi ternyata kamu terlihat sangat puas. Apakah ini kekuatan cinta pertama?

Suaranya yang rendah dikombinasikan dengan senyum sarkastik dan suasana main-main mampu mengirimkan sensasi dingin ke tulang punggungku.

Tangannya yang membungkus tubuhku tidak bisa lagi menakutkan, tapi aku berhasil tersenyum acuh tak acuh seperti biasa.

Saya harus berhati-hati, jika dia kebetulan menemukan sedikit pun dari niat saya .......

"Tidak sebanyak dirimu, saudaraku."

"Maksudmu aku terlihat baik?"

"Kadang-kadang, seperti sekarang misalnya. Siapa lagi yang pantas dibandingkan denganmu? Aku sudah menunggu hari ini datang begitu lama, bagaimana kabar ayah? Bagaimana dengan Enzo?"

"Ayah sedang sibuk bergaul dengan kekasih barunya. Julia sedang hamil."

Dia meraih pinggangku, mengangkatku, dan menurunkanku dengan mudah sambil tetap mengikuti irama.

Lampu gantung yang indah berputar di atasku.

"Enzo dipukul habis-habisan oleh ayah karena dia mendapat masalah saat bergabung dengan perang di Kamp Rimini."

"Ah... Itu seperti dia."

"Dia bersembunyi di rumah ibuku akhir-akhir ini. Orang seperti itu bertanggung jawab atas Pasukan Paus. Aku ingin tahu kapan ayah akan mengumpulkan dirinya sendiri, hmph. "

Emosi gelap dan pahit melintas melalui matanya yang berwarna safir.

Saya ingat ibu Cesare dan Enzo, yang berasal dari Cortizan.

Aku hanya bertemu dengannya sesekali karena dia jarang muncul di pertemuan publik dan tinggal diam-diam di rumah pribadinya, tapi aku ingat saat aku tidak yakin dengan fakta bahwa dia adalah ibu kandung Cesare.

"Sejujurnya, Brother lebih memenuhi syarat untuk posisi seperti itu daripada orang lain. Namun, saya tidak suka ketika Anda pergi ke tempat-tempat berbahaya.

Mulut pria itu sedikit mengendur setelah tersenyum, tatapannya cukup tajam untuk menembusku.

"Adikku tersayang. Temperamen ayah memang tak terduga akhir-akhir ini. Enzo hanya menjadi Enzo, tetapi kamu juga menyebabkan kecelakaan."

Ya, aku menghancurkan semuanya dengan sangat keras. Karena saya membuat pembatalan pernikahan menjadi tidak mungkin.

Ketika saya hendak membuka mulut untuk mengucapkan jawaban, lagu itu berakhir.

Cesare menambahkan dengan nada menakutkan saat dia menarikku ke dalam pelukannya untuk terakhir kalinya.

"Kita berdua akan membicarakannya nanti, jadi mari kita selesaikan menonton kandang babi ini untuk saat ini."

* * *

Pesta pertandingan gladiator diadakan selama empat hari.

Hari pertama adalah hari penyambutan tamu istimewa dari mancanegara serta para pemain, dan pertandingan digelar selama dua hari.

Hari terakhir adalah penutupan festival.

Karena ini adalah hari pertama perjamuan, itu adalah tempat yang bagus untuk mengukur keterampilan dan interaksi pertukaran dengan orang-orang berpangkat tinggi Romagna, delegasi dari negara-negara diplomatik, serta orang-orang berbakat yang menjadi peserta dari berbagai negara.