sekarang aku sudah siap memakai seragam. Tapi jam masih menunjukkan pukul 7 kurang. Aku pun berniat untuk memainkan game di pc ku. Tapi ketokan pintu kamar membuatku tidak jadi menyalakan pc.
"Kenma! Kuro sudah menunggumu diluar!" Kenapa mama pake acara teriak sih? Kan bisa langsung buka aja pintunya.
Aku mengambil tas dengan lesu, lalu menuruni tangga dan berpamitan kepada kedua orang tuaku.
"Kuro, aku ingin bertanya."
"Hm?"
Aku menceritakan rupa dan bentuk dari gadis yang ku temui semalam dimimpi.
"Hm... Sepertinya aku belum pernah menemui sosok gadis yang kau ceritakan. Memangnya siapa dia?" Mulai sifat kepo kuro keluar.
"Bukan apa-apa. Itu hanya gadis khayalan ku saja." Khayalan? Mungkin ada benarnya juga, jika gadis tersebut hanya halusinasi ku saja. Gadis itu bilang, ia tidak hidup di dunia ku? Jika memang benar kenapa sosoknya seperti manusia? Bukan. Dia malaikat.
"Sepertinya kau harus mulai mencari pacar kenma. Jangan kebanyakan halusinasi, nanti jadi stress." Apa yang dikatakan kuro memang benar. Tapi entah kenapa, aku tidak ada rasa untuk memilili hubungan seperti itu.
"Lain kali aja lah. Males kalau misalkan udah ribut." Lagi-lagi alasan itu keluar dari mulutku, jika ditanya soal hubungan asmara.
♩✧♪●♩○♬☆
Pulang ke rumah saat malam itu sudah biasa bagiku. Itulah yang menyebabkan daya tahan ku kurang. Entah kenapa, aku ingin malam ini tidur lebih awal dari biasanya. Bahkan aku sampai melewatkan makan malam.
Dengan cepat aku meminum pil obat tidurku, lalu tertidur dikasur yang empuk. Apoteker bilang, jika mengkonsumsi obat ini sebelum makan tidak akan beresiko. Tapi jangan mengkonsumsi berlebihan...
♩✧♪●♩○♬☆
Seperti prediksiku. Bermimpi di tempat kemarin. Tapi ada yang aneh... Gadis itu kemana? Aku meneliti setiap sudut, dan- oh! Itu dia. Aku menemukannya diatas bukit. Aku pun berlari menaiki bukit, ke tempat ia berdiri.
Ia terduduk diujung tebing, membiarkan dres panjang yang ia kenakan tertiup angin bergerak bebas. Apakah dia bosan hidup?
"Oy," Dia pun melirik diriku, lalu dengan cepat tersenyum. Ia pun menepuk rumput disampingnya, memerintah agar aku duduk disana.
Aku pun menurutinya. Berjalan menghampirinya, lalu duduk disampingnya. Membiarkan kaki terayun bebas. Ah... Inilah waktu yang ku tunggu-tunggu.
"Kau tidur lebih cepat ya? Kenma." Suaranya begitu lembut masuk ke dalam indra pendengaranku.
"Ya. Ku rasa hari ini cukup melelahkan." Aku pun mengusap rambutku yang menghalangi padanganku.
"Tadi saat latihan, tora membuat ulah lagi sehingga kita dihukum oleh nekomata-sensei." Tidak tau dorongan dari mana, aku bercerita tentang hari ini di sekolah pada gadis mimpi ini.
Dia pun tertawa lepas, membuatku keheranan "... Ahahaha hah, kau pasti cape ya? Terus gimana reaksi kuro?" Hah? Sejak kapan dia mengenal kuro?
"Kuro bukannya memarahi tora, tapi yang sebenarnya membuat masalah itu adalah dia sendiri." Dia pun tertawa semakin lepas, membuat ku sedikit tersenyum simpul. Aku ingin membuat dirinya menjadi selalu seperti ini.
"... Coba saja aku ada di tempat itu, pasti aku akan membuat masalah bersama dengan kuro dan yamamoto." Setelah berucap seperti itu pun, ia berhenti tertawa dan menengadahkan kepalanya, melihat langit. Bisa-bisa aku gila dibuatnya.
"Kalau begitu, ayo temui aku di dunia nyata. Jangan beraninya hanya dimimpi dong. Tck lemah." Cibiranku membuat atensinya menatapku tajam.
"Kau bilang aku lemah? Oh~ belum tau aja ya~" Hey! Sepertinya dia akan meninjuku!
Cepat aku pun menghindari tinjuannya dengan mudah. Membuat dirinya semakin kesal. Ahahaha wajahnya terlihat seram namun imut.
<To be continued>

KAMU SEDANG MEMBACA
𝖉𝖗𝖊𝖆𝖒 𝖔𝖗 𝖍𝖆𝖑𝖑𝖚𝖈𝖎𝖓𝖆𝖙𝖎𝖔𝖓 || 𝓚𝓸𝔃𝓾𝓶𝓮 𝓴𝓮𝓷𝓶𝓪 ||
ספרות נוערcerita dari sudut pandang kenma, yang akhir-akhir ini selalu bermimpi dengan gadis yang belum pernah sama sekali belum ia temui dalam dunia nyata. apakah deja vu? Warning! -fanfiction. -karangan diri sendiri. -fiksi. -angst. Terimakasih.